[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id– Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.129 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot Senin (21/10) pagi. Posisi tersebut menguat 0,13 persen dibandingkan Jumat (18/10) yang di Rp 14.148 per dolar AS.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat terhadap dolar AS. Tercatat, won Korea menguat 0,35 persen, peso Filipina 0,13 persen, dolar Singapura 0,07 persen, ringgit Malaysia 0,06 persen, rupee India 0,03 persen, dan dolar Hong Kong 0,02 persen.
Terdapat beberapa mata uang yang melemah di Kawasan Asia. Kurs yen Jepang melemah 0,02 persen, baht Thailand 0,16 persen, dan lira Turki 0,16 persen terhadap dolar AS.
Di negara maju, pergerakan mata uang juga terpantau bervariasi terhadap dolar AS. Penguatan terjadi pada dolar Australia sebesar 0,01 persen.
Namun, poundsterling Inggris dan euro masing-masing melemah sebesar 0,44 dan 0,13 persen. Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan penguatan rupiah ditopang meredanya kekhawatiran pasar atas Brexit dan negosiasi dagang AS dan Tiongkok.
Dari sisi Brexit, parlemen Inggris berhasil memaksa Perdana Menteri Boris Johnson untuk meminta perpanjangan tenggat waktu agar Inggris bisa keluar dengan kesepakatan. Sementara dari sisi negosiasi dagang, lanjut Ariston, AS dan China telah sepakat akan melakukan pembicaraan lanjutan pada beberapa waktu ke depan untuk memfinalisasi kesepakatan dagang yang sudah dicapai.
“Pertemuan APEC di Chile bulan November mendatang menjadi target penandatanganan perjanjian dagang AS Tiongkok fase 1,” kata Ariston.
Kendati demikian, Ariston mengatakan sentimen pelambatan ekonomi global bisa menjadi berpotensi menekan rupiah ke depan. “IMF memangkas lagi proyeksi pertumbuhan tahun 2019 dan 2020,” ucapnya.
Sementara dari sisi domestik, Ariston berpendapat pasar masih menantikan susunan kabinet Baru Jokowi Maaruf. Lebih lanjut, Ariston memperkirakan pergerakan rupiah akan berada di kisaran Rp14.100 sampai dengan Rp14.170 per dolar AS pada awal pekan ini. (cnn)
Discussion about this post