KeuanganNegara.id- Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.175 per dolar AS pada perdagangan pasarspotKamis (5/3) sore. Posisi tersebut melemah 0,44 persen dibandingkan nilai pada penutupan perdagangan pada Rabu (4/3).
Kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.168 per dolar AS atau menguat dibandingkan posisi Rabu (4/3), yakni Rp14.171 per Dolar AS.
Sore hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia juga terpantau melemah terhadap Dolar AS. Baht Thailand melemah 0,56 persen, Yuan China melemah 0,25 persen, dan Lira Turki 0,23 persen. Dolar Singapura melemah 0,22 persen, Peso Filipina 0,17 persen serta Rupee India 0,13 persen. Penguatan terjadi pada Won Korea 0,54 persen, Ringgit Malaysia 0,35 persen, Yen Jepang 0,27 persen, dan Dolar Hong Kong yang menguat tipis 0,02 persen terhadap Dolar AS.
Berdasarkan data satelit pemetaan ArcGis per pukul 07:23 WIB hari ini, jumlah kasus covid-19 di seluruh dunia mencapai 95.125 dengan korban jiwa yang juga semakin bertambah menjadi 3.254 orang.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai pelemahan rupiah hari ini disebabkan oleh sentimen penyebaran virus corona di negara-negara luar China.
Ibrahim menyebut masih ada kehawatiran pada pasar atas meluasnya negara-negara yang telah terpapar virus corona (covid-19).
“Penyebaran virus corona di China memang sudah mereda. Namun kini yang dicemaskan adalah penyebaran di negara-negara lain yang kian masif,” kata Ibrahim.
Kasus covid-19 di Korea Selatan semakin bertambah menjadi sebanyak 5.621, sementara Italia berjumlah 3.089, dan Iran (2.922). Di AS, korban meninggal akibat virus corona bertambah menjadi 11 orang. Mereka yang tutup usia tinggal di daerah-daerah padat penduduk seperti New York dan Los Angeles.
“(Data) Ini semakin membuat cemas, karena ada kemungkinan virus bisa menyebar dengan cepat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ibrahim memprediksi rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.120 hingga Rp14.200 per dolar AS pada perdagangan Jumat (6/3) esok. (cnn)
Discussion about this post