[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id- Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.144 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot Jumat (18/10) pagi. Posisi tersebut menguat 0,08 persen dibandingkan Kamis (17/10) kemarin, Rp 14.155 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat terhadap dolar AS. Tercatat, won Korea menguat 0,57 persen, rupee India 0,38 persen, yuan China 0,22 persen, dolar Hong Kong 0,02 persen, baht Thailand 0,05 persen, dolar Singapura 0,01 persen, dan lira Turki 0,19 persen.
Kurs ringgit Malaysia dan yen Jepang masing-masing terpantau melemah 0,06 dan 0,01 persen terhadap dolar AS. Nilai tukar peso Filipina terpantau stagnan.
Di negara maju, pergerakan mata uang juga terpantau bervariasi terhadap dolar AS. Penguatan terjadi pada dolar Australia sebesar 0,14 persen dan euro 0,02 persen. Namun, poundsterling Inggris melemah 0,22 persen.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan penguatan rupiah disebabkan sentimen positif dari potensi terjadinya kesepakatan Brexit antara Inggris dan Irlandia.
“Ada potensi rupiah menguat lagi karena sentimen positif dari potensi tercapainya kesepakatan Brexit,” kata Ariston.
Selain itu, lanjut Ariston, penguatan rupiah juga dipengaruhi potensi pemangkasan suku bunga acuan AS akibat melemahnya data penjualan ritel AS pada bulan September, yang dirilis Rabu (16/10) lalu. (cnn)
Discussion about this post