[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id– Harga minyak mentah dunia melonjak hampir 4 persen pada perdagangan Jumat (1/11). Penguatan harga komoditas ini ditopang oleh sinyal positif dari kemajuan pembahasan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China.
Minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) menguat 3,7 persen ke level US$56,2 per barel dan Brent naik 3,5 persen jadi US$61,69 per barel.
AS dan China diketahui terus berdiskusi guna menyelesaikan perang dagang yang terjadi sejak 2018 lalu. Salah satu pejabat AS menyatakan pihaknya akan menandatangani kesepakatan awal bulan ini.
Sementara, media pemerintah Beijing Xinhua News Agency mengatakan AS dan China telah mencapai kesepakatan tentang poin-poin penting dalam perundingan perang dagang. Kesepakatan itu dicapai melalui telepon antara negosiator AS dan China.
Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengklaim negosiator AS dan China telah membuat kemajuan besar untuk mencapai perjanjian tahap pertama. Namun, ia mengakui masih ada perundingan lanjutan karena perjanjian belum sepenuhnya menyelesaikan perang dagang.
“Ini sangat meningkatkan prospek ekonomi global, khususnya di Asia. Ini karena Asia yang paling menderita akibat perang dagang,” ungkap Mitra di Again Capital Management John Kilduff.
Sebelumnya, harga minyak mentah tergelincir karena berkurangnya aktivitas pabrik di China dalam enam bulan terakhir. Pada akhir pekan lalu, harga minyak WTI terkoreksi 1,6 persen ke level US$54,18 per barel dan Brent turun 1 persen menjadi US$59,62 per barel.(cnn)
Discussion about this post