[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id– Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.060 per dolar AS pada Selasa (22/10) pagi. Posisi tersebut menguat 0,15 persen dibandingkan Senin (21/10) kemarin.
Rupiah tidak menguat sendirian. Bersama dengannya, sejumlah mata uang di kawasan Asia Pasifik juga menguat terhadap dolar AS.
Untuk baht Thailand menguat 0,02 persen, rupee India menguat 0,03 persen dan peso Filipina menguat 0,05 persen. Untuk won Korea menguat 0,13 persen, dolar Singapura menguat 0,05 persen. Pelemahan hanya dialami oleh yen Jepang yang naik 0,06 persen.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan rupiah memang mendapatkan sentimen positif, salah satunya dari perkembangan perundingan dagang yang terjadi antara AS dengan China.
Akhir pekan kemarin, Wakil Perdana Menteri China Liu He mengatakan negaranya dengan AS sudah membuat kemajuan penting dalam perundingan perang dagang yang bisa digunakan sebagai landasan penting bagi perjanjian fase I.
“Indeks dolar AS juga melemah pada Senin kemarin,” kata Ibrahim.
Selain dari sinyal damai dagang, sentimen positif juga datang dari pidato pelantikan Jokowi yang bertekad akan menggenjot pembangunan ekonomi dalam negeri supaya pada 2045 mendatang PDB Indonesia bisa tumbuh mencapai US$7 triliun.
Ibrahim memperkirakan penguatan rupiah akan terjaga. Pada hari ini, ia memperkirakan rupiah akan kembali menguat ke kisaran Rp14.050- Rp14.115 per dolar AS. (cnn)
Discussion about this post