KeuanganNegara.id- Nilai tukar rupiah tercatat di posisi Rp14.172,5 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot Rabu (9/10) sore. Posisi ini melemah 0,08 persen dibanding penutupan pada Selasa (8/9) yakni Rp14.161,5 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.182 per dolar AS atau melemah dibanding kemarin yakni Rp14.170 per dolar AS. Pada hari ini, rupiah bergerak di rentang Rp14.170 per dolar AS hingga Rp14.184 per dolar AS.
Sore hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia melemah terhadap dolar AS. Won Korea tercatat melemah 0,39 persen, lira Turki 0,21 persen, yen Jepang 0,16 persen, dan ringgit Malaysia 0,14 persen.
Pelemahan juga terjadi pada kurs dolar Taiwan 0,06 persen dan peso Filipina 0,03 persen.
Sementara itu, penguatan terjadi pada dolar Hong Kong sebesar 0,01 persen, dolar Singapura 0,19 persen, yuan China 0,22 persen, dan bath Thailand 0,26 persen.
Di negara maju, sebagian besar mata uang tercatat menguat terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,17 persen, dolar Kanada 0,18 persen, euro 0,25 persen, dan dolar Australia 0,26 persen.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai pelemahan rupiah terhadap dolar AS dapat tertahan berkat prospek pelonggaran moneter AS yang disampaikan Gubernur The Federal Reserves (The Fed) Jerome Powell pada acara Asosiasi Ekonomi Bisnis di Denver AS pekan ini.
“Tapi, pasar tetap mewaspadai hasil negosiasi dagang yang baru akan berlangsung Kamis (10/9) besok,” ujarnya. Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan pasar bereaksi terhadap pidato Powell yang telah mengatakan bahwa The Fed akan segera mulai memperluas neraca kembali.
“Pasar mencerna isi pidato terkait perluasan neraca pada hari Selasa (8/10) lalu,” ucap Ibrahim. (cnn)
Discussion about this post