[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, asumsi makro yakni nilai tukar, harga minyak, dan suku bunga mengalami perubahan luar biasa akibat wabah virus corona atau Covid-19.
Sri Mulyani menjelaskan, hal itu menyebabkan gangguan terhadap pertumbuhan ekonomi di banyak negara, bahkan sudah ada yang memastikan resesi.
“Tinggal sebutkan resesi single digit atau double digit. Sedangkan, kuartal pertama kita cukup baik,” ujarnya saat teleconference di Jakarta.
Namun jika melihat ke kuartal kedua, Sri Mulyani mengaku masih mempunyai asa atau harapan agar pandemi virus corona berakhir.
“Seandainya krisis pandemi segera teratasi maka kita punya harapan pertumbuhan ekonomi ktia terjaga di kisaran yang kita sebut skenario sedang yakni antara 2,5 persen hingga 3 persen,” katanya.
Sementara, ia menambahkan, perubahan yang begitu banyak maka dari sisi alokasi anggaran sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 akan dilakukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P).
“Kita lakukan refokus dan realokasi anggaran, APBN pasti alami perubahan. Kita bicarakan dengan DPR, bagaimana mekanisme perubahan dalam situasi mendesak,” pungkas Sri Mulyani.(msn)
Discussion about this post