KeuanganNegara.id- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengkritik keras gubernur bank sentral The Fed Jerome Powell karena turut menekan sektor manufaktur Negeri Paman Sam. Kritik disampaikan karena Powell tak segera menurunkan suku bunga acuan seperti negara maju lainnya.
Tapi, Powell justru mendapatkan pembelaan dari Invesco, perusahaan manajemen investasi bermarkas di Atlanta yang memiliki kantor cabang di 20 negara. Wakil Ketua Investasi Invesco Krishna Memani menyampaikan Powell telah menjalankan tugasnya dengan baik.
Ia mengatakan Powell telah melakukan apa yang tidak mampu dilakukan oleh dirinya maupun ketua Fed sebelumnya Janet Yellen dan Ben Bernanke yang tidak melakukan apapun demi menjaga fleksibilitas operasi Fed.
“Performa seperti ini yang kami merindukan pendahulunya yang terkenal,” ujar Memani pada sebuah postingan dalam blognya.
Laporan dari Institute for Supply Management (ISM) pada Selasa (1/10) menunjukkan aktivitas manufaktur AS jatuh ke level terlemah dalam satu dekade pada bulan lalu. Pelemahan data manufaktur tersebut terjadi di tengah kecamuk perang dagangan antara AS dan China.
Presiden Trump menuduh Federal Reserve terlibat dalam penurunan kinerja sektor manufaktur tersebut. Keterlibatan tersebut disebabkan oleh kengototan The Fed mempertahankan suku bunga acuannya terlalu tinggi.
Kengototan The Fed kata Trump telah menguatkan dolar AS dan justru merugikan pabrik di AS.
“Seperti yang saya perkirakan, Jay Powell dan Federal Reserve telah membiarkan dolar menjadi sangat kuat, terutama relatif terhadap semua mata uang lainnya, sehingga produsen kami terpengaruh secara negatif. Suku Bunga Fed terlalu tinggi. Mereka adalah musuh terburuk mereka sendiri, mereka tidak memiliki petunjuk. Menyedihkan!” kata Trump.
Discussion about this post