[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Pemerintahan Presiden Donald Trump mengatakan, akan menjual ventilator ke setidaknya 4 negara berkembang untuk membantu mengatasi Covid-19
Dilansir dari AFP, stoknya kini sedang dipenuhi Amerika Serikat (AS) untuk dikirim ke 4 negara berkembang tersebut yang sedang berjuang menangani virus corona.
Trump berujar, ia berbicara via telepon kepada Presiden Indonesia, Ekuador, El Salvador, dan Honduras. Ia berjanji AS kirim ventilator yang merupakan peralatan medis vital.
“Kami akan mengirimkan mereka ventilator yang sangat dibutuhkan, yang baru-baru ini kami produksi banyak, dan membantu mereka dengan cara lain,” tulis Trump di Twitter tentang teleponnya ke Presiden Ekuador Lenin Moreno.
Michael Kozak diplomat top AS untuk Amerika Latin membenarkan AS menjual ventilator.
“Kami melihat kebutuhan kami terpenuhi; kami bisa menjadi eksportir lagi,” kata Kozak kepada wartawan.
“Saya pikir dalam banyak kasus ini negara-negara hanya ingin membelinya. Mereka tidak meminta kami dalam pembiayaan,” lanjutnya dikutip dari AFP.
Namun Kozak mengatakan, beberapa negara dapat menggunakan bantuan dari AS untuk melakukan pembelian.
Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan, mereka sempat kekurangan ventilator pada awal pandemi dan menyalahkan pemerintah federal.
Namun pekan lalu Cuomo berucap, New York akan mengirim ventilator ke Michigan dan Maryland karena situasinya telah stabil di negara bagiannya sendiri.
New York adalah negara bagian dengan dampak terparah Covid-19 di AS, negara yang angka kematiannya melebihi 50.000 jiwa.
Dengan perusahaan seperti Ford dan General Motors beralih ke produksi ventilator, Trump telah mengklaim bahwa stok secara keseluruhan untuk negara mencukupi, dan para pemimpin asing memintanya untuk mengirim.
“Tidak ada negara yang memiliki perlengkapan seperti kami. Kami memiliki 11 tempat berbeda pembuat ventilator,” kata Trump.
“Negara kita, seperti yang Anda tahu, tidak membutuhkannya sekarang. Gubernur kami sangat puas,” kata Trump.
Dalam tweet-nya, Trump memuji Honduras dan El Salvador karena membantu mengekang emigrasi ke AS.
Guatemala juga merupakan sumber utama imigran AS, tetapi untuk sementara waktu berhenti menerima warga yang dideportasi dari AS sehubungan dengan situasi pandemi Covid-19.
Kozak mengatakan bahwa Guatemala – yang tidak disebut Trump dalam tweet tentang ventilator – tidak dihukum.
“Tidak ada hubungan di sini antara kerja sama pemindahan dan ventilator. Kami sedang berusaha mendapatkan obat-obatan dan persediaan medis untuk siapa saja yang membutuhkannya”.(msn)
Discussion about this post