Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Trump Ingin Pangkas Pajak Profit Jual Aset

Keuangan Negara Indonesia by Keuangan Negara Indonesia
2019-08-21
in Ekonomi, Internasional
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp


KeuanganNegara.id-
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tengah mempertimbangkan untuk memangkas sejumlah pajak, tidak hanya gaji pekerja tetapi juga keuntungan atas penjualan aset (capital gains). Pemangkasan dilakukan untuk meredakan kekhawatiran pasar soal acaman resesi ekonomi yang membayangi perekonomian AS.

“Kami sedang melihat berbagai pengurangan pajak,” ujar Trump pada Selasa (20/8), waktu setempat.

Kekhawatiran bahwa ekonomi AS akan terancam resesi menguat pekan lalu setelah investor obligasi AS meminta bunga yang lebih tinggi untuk obligasi pemerintah AS (T-bill) dengan jangka waktu 2 tahun dibandingkan 10 tahun. Permintaan bunga itu menjadi sinyal hilangnya keyakinan pasar terhadap pertumbuhan ekonomi AS dalam jangka pendek.

Namun demikian, Trump mengacuhkan kekhawatiran pasar terhadap perlambatan ekonomi AS tersebut. Malah, ia memamerkan tingkat pengangguran yang rendah dan kenaikan indeks saham selama masa pemerintahannya.
“Saya pikir kata ‘resesi’ tidak tepat. Kami (AS) sangat jauh dari resesi,” ujarnya.

Perlambatan ekonomi akan menjadi berita buruk bagi Trump. Pasalnya, ia tengah bersiap untuk kampanye pemilihan presiden 2020 dengan memamerkan kinerja ekonominya. Sementara itu, perang dagang dengan China selama setahun terakhir telah membebani pertumbuhan ekonomi AS.

Dalam laporan, pemangkasan sementara pajak penghasilan tengah dipertimbangkan untuk mendorong perekonomian. Namun, Trump menyatakan opsi pemangkasan pajak sebenarnya telah dipertimbangkan sejak lama.

Trump juga menyatakan ia tidak perlu persetujuan Kongres AS untuk memangkas pajak atas profit dari penjualan aset dengan inflasi.

Sejumlah analis pajak menilai jika kebijakan tersebut jadi ditempuh, investor akan membayar pajak atas profit penjualan aset yang lebih kecil jika dihubungkan dengan indeks inflasi.

“Saya tidak berbicara tentang melakukan apapun saat ini, tapi memberlakukan indeks merupakan sesuatu yang telah disukai banyak orang sejak lama dan ini merupakan sesuatu yang sangat mudah dilakukan,” ucap Trump.

Mantan Wakil Presiden dan calon kandidat presiden Partai Demokrat Joe Biden mengungkapkan pemangkasan pajak atas profit penjualan aset merupakan kesalahan besar. Karena kebijakan tersebut hanya akan menguntungkan orang kaya.

“Kita seharusnya fokus pada upaya pemberdayaan kembali masyarakat kelas menengah. Kita seharusnya menghargai kerja, bukan kekayaan,” ujarnya.

Kemudian, pajak penghasilan membiayai program asuransi kesehatan Medicare bagi orang tua dan jaminan pengaman sosial yang memberikan penghasilan bagi pengangguran.

Memangkas pajak penghasilan hanya mendongkrak konsumsi sementara, yang merupakan motor penggerak utama perekonomian AS. Namun, penerimaan pajak pemerintah akan turun, setidaknya untuk jangka pendek.

Pada akhir 2017, Trump menandatangani perombakan kebijakan pajak yang diajukan oleh Kongres AS yang kala itu dipimpin oleh Partai Republik.

Sebelumnya, AFP memberitakan diskusi mengenai rencana pemangkasan pajak masih dalam tahap awal. Bahkan, pejabat Gedung Putih malah membantah laporan atau rencana tersebut dengan menyatakan, “memotong pajak gaji bukan sesuatu yang dipertimbangkan saat ini.”

Sebuah survei yang dirilis pekan ini menunjukkan bahwa mayoritas ekonom memperkirakan ekonomi AS akan mengalami resesi. Dari 226 responden yang disurvei, 34 persen di antaranya mengatakan resesi akan terjadi pada 2021.

Sementara itu, 38 persen lainnya memperkirakan resesi akan terjadi pada 2020. Hanya dua persen responden yang mengatakan resesi akan terjadi pada 2019 ini. (cnn)

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
Previous Post

Sri Mulyani Sebut Potensi Pajak Hilang Rp221 T Demi Insentif

Next Post

APPI Klaim 76 Multifinance Siap Laporkan Aset

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

APPI Klaim 76 Multifinance Siap Laporkan Aset

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In