[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Perdagangan saham pada Kamis (9/1), dibuka dengan pencatatan perdana Reksa Dana Indeks BNI-AM ETF MSCI ESG Indonesia, pencatatan perdana saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) dan saham PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA).
Pada pembukaan perdagangan perdananya itu, ketiga saham perusahaan tersebut bergerak secara bervariasi.
Saham berkode XBES ini memiliki jumlah minimum unit penyertaan sebanyak 10 juta, jumlah maksimum unit penyertaan 5 miliar. Adapun harga perdana saham yaitu Rp 998 per unit.
Sementara, Saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) naik 68,97 persen atau 120 poin ke posisi 294 per saham dari harga IPO 210 per saham. Volume transaksi 10 lot dengan nilai transaksi 289 juta. Adapun frekuensi perdagangan sebanyak 40 kali.
AMAR melepas 1.206.068.500 saham melalui penawaran umum perdana atau IPO. Nominal saham Rp 100 per saham dan harga penawaran umum sebesar Rp 174 per saham. Jumlah penawaran umum perdana saham keseluruhan sebanyak Rp 209,85 miliar.
Sejak 2014, AMAR mengalami transformasi digital dengan mengandalkan financial technology (fintech) melalui produk digitalnya, Tunaiku. Sejak pertama diluncurkan itu, Tunaiku telah menyalurkan kredit lebih dari Rp 3 triliun.
Amar Bank menjadi bank BUKU 2 dengan total ekuitas Rp 1 triliun. Per Desember 2018, aset Amar Bank hanya mencapai Rp 1,86 triliun. Hingga pada November 2019, asetnya tumbuh signifikan ke Rp 3,4 triliun.
“Amar Bank memiliki keunggulan sebagai bank pertama yang memasuki sektor fintech yang didukung teknologi mumpuni,” ujar Direktur Utama Amar Bank, Vishal Tulsian di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Adapun saham PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) naik 69,6 persen atau 87 poin ke posisi 212 per saham dari harga IPO 125 per saham. Volume transaksi 5.000 lot dengan nilai transaksi 106 juta. Adapun frekuensi perdagangan sebanyak 2 kali.
Direktur Utama CSRA Gita Sapta Adi menyatakan pencatatan ini merupakan lompatan kunci perusahaan untuk melangkah sebagai perusahaan publik yang transparan dan bertanggung jawab kepada seluruh stakeholders dalam menjalankan bisnis ke depan.
Perseroan melepas sejumlah 410 saham baru. Besaran saham yang diterbitkan tersebut setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga saham sebesar Rp 125 per saham.
“CSRA menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek,” kata Gita.
Dengan harga penawaran saham sebesar 125 per saham total dana yang dihimpun CSRA sebesar Rp 51,25 miliar dengan total kapitasi pasar pada saat IPO senilai Rp 256,25 miliar.
Rencananya, dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Setelah dikurangi biaya-biaya terkait emisi efek, seluruh dana akan digunakan untuk pembelian pupuk, tandan buah segar (TBS) dan pembayaran kontraktor untuk biaya sewa alat berat dan konstruksi.
“Kami melihat sentimen pasar kuat dan ini didukung oleh prospek jangka panjang yang dimiliki Cisadane,” kata Daud Gunawan dari UOB Kay Hian Sekuritas. (msn)
Discussion about this post