[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Pemerintah terus berupaya menyediakan vaksin corona, sehingga pada awal 2021 bisa segera diedarkan ke masyarakat. Menko Perekonomian sekaligus Ketua Komite Kebijakan COVID-19, Airlangga Hartarto, pun menjelaskan skema pemberian vaksin corona.
Menurutnya, prioritas pemberian vaksin corona adalah para tenaga kesehatan (nakes) atau tenaga medis. Kemudian, baru masyarakat penerima bantuan vaksin.
“Skema vaksin, arahan Presiden memprioritaskan kepada mereka yang di garda terdepan terkait pelayanan medis, dokter dan yang bertugas melayani medis. Yang kedua, penerima bantuan iuran,” jelas Airlangga usai rapat bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (28/9).
Terkait pemberian vaksin kepada masyarakat luas akan dilakukan dengan skema mandiri alias membayar. Airlangga menyebut skema ini masih terus dibahas karena bisa dilakukan per orangan maupun melalui perusahaan.
“Skema mandiri sedang dimatangkan karena ada yang individual dan ada yang mengusulkan dari korporat mereka membeli secara berkelompok. Ini masih akan dibahas dan dalam seminggu (ke depan) akan dilaporkan,” terangnya.
Selain itu, Airlangga juga menjelaskan masalah harga tes PCR untuk individu maupun kelompok. Menurutnya, harga ini masih terus digodok agar sesuai standar kesehatan.
“Terkait PCR test, pemerintah mengkaji laporan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan), laporannya ada harga direkomendasi satu untuk individual, kedua secara berkelompok. Ini juga nanti akan kita matangkan. Terkait SNI kita lihat karena sebagian harus ada standar kesehatan,” pungkasnya. (msn)
Discussion about this post