[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohirmengatakan inovasi digitalisasi adalah langkah yang tepat dilakukan pada masa pandemi Covid-19. “Karena adanya Covid-19 suka tidak suka perubahan harus terjadi di segala lini,” ujar dia dalam webinar, Rabu, 16 Desember 2020.
Erick berujar pagebluk membuat model bisnis berubah. Karena itu, ia meminta para direksi perusahaan pelat merah untuk mulai mempelajari inovasi model bisnis yang baru. Ia berharap pada 2024 transformasi dan inovasi pada pelat merah sudah terjadi.
Di samping melakukan transformasi di internal perusahaan, Erick mengatakan BUMN harus membuat ekosistem yang baik. “Kami tidak mau BUMN menjadi menara gading Harus kerja sama dengan UMKM, swasta, Pemda dan masyarakat. Ini yang kami harapkan membangun ekosistem yang bisa kita jaga.”
Ke depan, ia mengatakan kepemimpinan teknologi inovasi adalah kunci. Karena itu, Erick mengatakan perusahaan pelat merah akan sangat agresif melakukan kerja sama hingga memuat infrastruktur dan model bisnis yang ramah terhadap teknologi.
“BUMN harus bekerja sama penelitian dan pengembangan degan universitas. Sebab, universitas adalah pusat penelitian dan pengembangan, kami di BUMN hanya komersialisasi,” ujar Erick. Dengan demikian, ia berharap daya saing BUMN di bidang teknologi bisa meningkat.
Ia mengatakan telah mewanti-wanti para direksi BUMN mengenai transformasi tersebut. Misalnya saja, PLN yang harus memperbaiki pelayanan. Hal tersebut sudah tampak dengan adanya Direktur Ritel.
“PLN mesti ada perubahan mentalitas dari segi pelayanan, jangan gara-gara monopoli maunya dilayani, harus dibalik. Transformasi bisnis menjadi kunci untuk menekan subsidi yang salah sasaran, komplain dari konsumen, atau mohon maaf listrik yang dicuri. Hal-hal ini dengan ada smart semua terukur,” ujar Erick. Selain transformasi bisnis, penerapan smart meter dan smart grid akan menjadi penting ke depannya.
Begitu juga pada Telkom. Erick sempat menantang perusahaan teknologi informasi itu untuk menggarap program satu data pemerintah. Ia mengatakan dengan adanya satu data pemerintah yang dikelola Telkom, maka akan mendukung transparansi program pemerintah, sehingga bisa menekan angka korupsi pada program-program tersebut.
“Hal ini sangat penting dalam digitalisasi,” ujar Erick. “Jadi untuk Telkom, sejak awal saya keras, alhamdulillah dengan transformasi yg ada di telkom sekarang bagaimana valuasi saham sudah sangat bagus, tapi enggak cukup di situ.”(msn)
Discussion about this post