[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengajak masyarakat untuk terus mencintai produk lokal. Hal itu disampaikannya saat menghadiri apat Koordinasi Pimpinan (Rakorpim) Komite Penanganan Covid-19 Pemulihan Ekonomi Nasional (PC PEN) di Bintan, Kepulauan Riau, 25-26 September 2020.
Mendag mengatakan, program mencintai produk lokal ini atau Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) sudah dilakukan Kemendag dengan meluncurkan “Kampanye Pernak Pernik Unik Bangga Buatan Indonesia Kementerian Perdagangan”. Tujuannya, agar dapat membantu menggerakkan roda ekonomi nasional. Sebab, pandemi Covid-19 telah berdampak pada ekonomi global. Perekonomian Indonesia pun tidak dapat terhindar dari dampak pandemi Covid-19 ini.
Namun demikian, kata Mendag Agus, secara kumulatif selama Januari hingga Agustus 2020 neraca perdagangan masih menunjukan surplus sebesar US$ 11,1 miliar. Surplus neraca perdagangan tersebut dihasilkan dari surplus perdagangan nonmigas sebesar US$ 15,2 miliar dan defisit migas sebesar US$ 4,2 miliar.
Berdasarkan pantauan Kemendag, harga rata-rata nasional barang kebutuhan pokok pada 21 September 2020 umumnya relatif stabil dibanding bulan sebelumnya, di antaranya beras medium, minyak goreng, tepung terigu, daging ayam ras, dan cabe rawit merah. “Bahkan beberapa komoditas mengalami penurunan harga seperti beras premium, gula pasir, kedelai, daging sapi, telur ayam ras, dan bawang merah. Untuk pasokan, secara umum stok bapok masih mencukupi dan akan terus dipantau,” Mendag menerangkan.
Mendag menambahkan, terkait penyerapan anggaran, hingga September 2020, realisasi anggaran Kemendag tercatat sebesar Rp1,69 triliun atau 57,95 persen dari total pagu Rp 2,92 triliun. Diproyeksikan penyerapan anggaran Kemendag sampai dengan akhir 2020 mencapai lebih dari 95 persen.
Sedangkan untuk penanganan Covid-19, Kemendag telah melakukan refocusing dan optimalisasi anggaran sebesar Rp 47,33 miliar. Pada tahap I Kemendag melakukan optimalisasi anggaran sebesar Rp16,23 miliar, hingga saat ini sudah terealisasi sebesar Rp 10,81 miliar atau 66,64 persen.
Sementara pada tahap II Kemendag merealokasi anggaran sebesar Rp 31,1 miliar untuk 176 ribu pedagang pasar rakyat kabupaten/kota berupa bantuan partisi, pelindung wajah, hand sanitizer, masker, bak cuci tangan bagi pedagang dan pengelola pasar rakyat. “Sebagai tindak lanjut hasil Rapat Koordinasi Tingkat Menteri di Bali pada 21—22 Agustus 2020 lalu, Kemendag telah melakukan percepatan kegiatan pembangunan atau revitalisasi pasar rakyat dan bantuan sarana usaha perdagangan,” kata Mendag.(msn)
Discussion about this post