[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Sekretaris Jenderal Perkumpulan Perusahaan Multimoda Transport Indonesia (PPMTI), Kyatmaja Lookman mengatakan para pengusaha mengalami kerugian akibat banjir yang terjadi beberapa hari ini, khususnya di Jakarta, Bekasi, Cikarang, Karawang dan sekitarnya. Banjir Jakarta dan daerah sekitarnya beberapa hari terakhir dinilai telah menimbulkan kerugian yang tak sedikit bagi pengusaha.
“Masalahnya kan daerah sana itu merupakan area industri terbesar di Jawa Barat ya,” kata Lookman saat dihubungi, Ahad, 21 Februari 2021. Banjir secara otomatis membuat semua kegiatan terganggu atau tidak bisa mengirim barang dari dan menuju kawasan industri.
Dia memperkirakan banjir berlangsung dua hingga tiga hari untuk surut. Hal itu membuat barang dan truk rusak terendam. “Kerugian (per) kendaraan yang terendam bisa Rp 30 juta sampai Rp 50 jutaan tergantung tingkat keparahan,” ujarnya.
Namun begitu, dia belum memastikan berapa banyak mobil dan truk yang terendam karena banjir.
Lebih lanjut Lookman menilai banjir tahun ini lebih parah dibandingkan tahun lalu. Selain karena curah hujan tinggi, belum banyak perbaikan yang dilakukan dalam mengantisipasi banjir.
“Kalau infrastruktur jalan banyak (dibangun). Kalau penanganan banjir kayaknya belum banyak dilakukan, walaupun beberapa waduk sudah dibangun,” kata Lookman.
Oleh karena itu, ia menyarankan dilakukan normalisasi dan dibuat sejumlah tanggul agar tidak terjadi banjir di wilayah industri. Pada tahun 2020 lalu, Lookman menyebutkan estimasi kerugian dari 20 ribu truk yang tidak beroperasi akibat banjir Jakarta mencapai Rp 30 miliar.(msn)
Discussion about this post