[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Beras impor Vietnam yang bocor ke pasar tradisional menjadi bahan pembicaraan yang cukup serius di kalangan Komisi IV DPR RI dalam beberapa waktu terakhir. Beras impor Vietnam ini dinilai merugikan petani lokal, sebab harga jual Rp 9 ribu per kilogram (kg) akan menekan harga beras lokal.
Sebelumnya, Anggota DPR RI Komisi IV dari Fraksi Golkar, Dedi Mulyadi melaporkan adanya kebocoran beras impor asal Vietnam di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur pada (18/1).
Berdasarkan informasi yang ia terima, beras asal Vietnam tersebut diimpor langsung oleh BUMN, PT Sarinah (Persero).
“Hari ini ada beras impor dari Vietnam dibanderol Rp 9 ribu per kg, yang impornya Sarinah,” katanya saat menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP).
Ungkapan Dedi ini dibenarkan oleh para pedagang yang tergabung Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang. Mereka mencatat adanya beras asal negeri lumbung padi Asia tersebut.
Ketua Umum Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang, Zulkifli Rasyid mengatakan, beras impor yang dibanderol Rp 9 ribu per kilogram (kg) ini akan menekan petani dan pengusaha lokal. Sebab, saat ini beras lokal dengan harga Rp 9.500 per kg saja sulit bersaing.
“Ini sangat merugikan pedagang dan petani lokal,” katanya.
Zulkifli menambahkan beras impor asal Vietnam ini setara dengan beras medium. Padahal menurutnya beras asal Vietnam memiliki kualitas yang baik.
“Beras bagus kok impor datang beras harga murah,” katanya.
Sementara itu Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati belum menjelaskan lebih rinci.(msn)
Discussion about this post