[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro memprediksi penurunan tingkat suku bunga acuanatau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 25 basis poin menjadi 3,5 persen akan menjadi yang terakhir pada 2021. “Kami pikir ini akan menjadi penurunan suku bunga terakhir dalam siklus pelonggaran saat ini menyusul penurunan suku bunga kumulatif 250 bps dalam 20 bulan sejak Juli 2019,” katanya di Jakarta, Jumat, 19 Februari 2021.
Satria mengatakan prediksi tersebut didasarkan atas pernyataan kunci Gubernur BI Perry Warjiyo yang menyebutkan pemotongan suku bunga pada Februari 2021 membuat ruang untuk menurunkannya lebih lanjut menjadi lebih terbatas.
Tak hanya itu, Perry juga telah mengisyaratkan bahwa bank sentral lebih cenderung mempertimbangkan alternatif lain termasuk pelonggaran kuantitatif.
“Poin kuncinya di sini adalah pernyataan penutup Gubernur yaitu ‘Dengan pemotongan ini, jelas ruang untuk menurunkannya lebih lanjut akan lebih terbatas,” ujarnya.
Sementara itu, Satria menyatakan BI harus mengambil sikap yang lebih berhati-hati di masa mendatang karena bank sentral di seluruh dunia lebih cenderung untuk membalikkan siklus pelonggaran mereka.
Ia menjelaskan bank sentral di seluruh dunia lebih cenderung untuk tidak melanjutkan siklus pelonggaran mereka dalam rangka mengantisipasi lonjakan inflasi dan kenaikan imbal hasil global.
“Kami pikir BI harus mengambil sikap yang lebih berhati-hati di masa depan karena bank sentral di seluruh dunia lebih cenderung untuk membalikkan dan bukan melanjutkan siklus pelonggaran mereka,” pungkas dia.(msn)
Discussion about this post