[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Bank Indonesia (BI) mencatat dana-dana asing kembali membanjiri pasar keuangan domestik selama sepekan. Berdasarkan data transaksi 5-8 Oktober 2020, dana-dana dari investor asing(nonresiden) di pasar keuangan domestik mengalir (beli neto/capital inflow) sebesar Rp2,43 triliun.
Mengalirnya modal asing ke pasar keuangan domestik tersebut ditopang oleh derasnya pembelian di pasar Surat Berharga Negara (SBN), dengan catatan inflow sebesar Rp4,64 triliun. Sementara dana asing di pasar saham justru ‘minggat’ (jual neto) sebanyak Rp2,21 triliun.
“Berdasarkan data setelmen selama 2020 secara year to date (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik (masih tercatat) jual neto sebesar Rp170,36 triliun,” ungkap Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko yang tertuang dalam perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah, Jumat, 9 Oktober 2020.
Adapun premi risiko atau credit default swap (CDS) Indonesia lima tahun turun ke 96,07 bps per 8 Oktober 2020 dari 111,7 bps per 2 Oktober 2020. CDS merupakan indikator untuk mengetahui risiko berinvestasi di SBN.
Semakin besar skor CDS, maka risiko berinvestasi di SBN juga semakin tinggi. Sebaliknya jika skor semakin kecil, maka risiko investasinya juga semakin rendah.
Banjirnya aliran dana asing di pasar keuangan domestik membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada pembukaan perdagangan hari ini mengalami penguatan. Dari Rp14.685 per USD pada penutupan perdagangan Kamis, 8 Oktober 2020 menjadi Rp14.660 per USD per Jumat pagi, 9 Oktober 2020.
Mengutip data Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan akhir pekan ini ditutup menguat ke posisi Rp14.700 per USD dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya di level Rp14.710 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat tipis 10 poin atau setara 0,07 persen dengan rentang gerak harian rupiah berada di level Rp14.665 per USD sampai Rp14.709 per USD.
Menukil data Yahoo Finance, rupiah juga berada di jalur hijau pada posisi Rp14.675 per USD. Rupiah menguat sebanyak 70 poin atau setara 0,47 persen, dari Rp14.745 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Berdasarkan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor), rupiah diperdagangkan di level Rp14.737 per USD atau menguat 13 poin dari nilai tukar rupiah pada perdagangan hari sebelumnya sebesar Rp14.750 per USD.
Onny menambahkan, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
“Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan dan menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan,” tutup Onny. (msn)
Discussion about this post