Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Nasional

BI Rate Sudah Mentok, Tapi Bank Masih Pasang Bunga Kredit Tinggi

Keuangan Negara Indonesia by Keuangan Negara Indonesia
2021-02-26
in Nasional
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]

KeuanganNegara.id -Suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7 Day Repo Rate saat ini sebesar 3,5 persen. Ini merupakan level terendah sepanjang masa.

Keputusan penurunan suku bunga acuan ini bertujuan untuk mendorong penyaluran kredit ke masyarakat.

Chief Economist Bank CIMB Niaga, Adrian Panggabean, berharap bank sentral tak lagi menurunkan suku bunga acuan di tahun ini karena ini merupakan level terendah BI sepanjang masa alias sudah mentok.

“Saya harap BI7DRR ini 3,5 persen, dan sudah dilakukan di kemarin. Itu titik bawahnya,” ujar Adrian dalam konferensi pers virtual CIMB Niaga Economic Outlook 2021.

Meskipun BI masih memiliki ruang untuk menurunkan kembali bunga acuan, namun menurut Adrian, penurunan tersebut akan memiliki dampak yang cukup komplikasi bagi perekonomian Indonesia. Apalagi, jika ke depan akan terjadi tapering off atau pengurangan pembelian obligasi oleh Federal Reserve.

 

BI Anggap Bank Masih Saja Cari Untung di Masa Sulit

Di sisi lain, bunga kredit perbankan masih tinggi. Hal ini dikeluhkan Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (BI), Juda Agung. Ia menyatakan, pihaknya menyayangkan lambatnya respons bank terhadap kebijakan BI.

“Inilah yang sebenarnya kita tidak inginkan. Bagi BI kita inginkan kalau BI itu turunkan suku bunga harusnya responsnya (perbankan) juga sama. Kita harap bank respons dengan cepat,” ujar Juda dalam diskusi virtual, Senin (22/2).

Seharusnya menurut Juda, begitu BI mengumumkan suku bunga acuan terbaru, pihak perbankan juga bisa langsung menyesuaikan. Namun kenyataannya bunga kredit masih tinggi.

Tak hanya BI, DPR pun menyentil perbankan terkait hal ini. Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PKB Fathan Subchi mengatakan, penurunan suku bunga bank sentral belum berdampak ke sektor riil. Menurutnya, hal ini karena perbankan belum juga merespons dengan menurunkan bunga kredit.

“Saya menyoroti satu hal misalnya tentang penurunan suku bunga. Saya kira menarik kemarin kita diskusi dengan BI dan Menteri Keuangan juga, cuma memang ini kok belum berpengaruh di bawah, di sektor riil,” ujar Fathan dalam webinar Infobank “Harmonisasi Kebijakan Moneter dan Fiskal,” Rabu (24/2).

Menurut dia, masih tingginya bunga kredit itu perlu diteliti lebih lanjut oleh pemerintah, BI, maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, regulator juga dinilai perlu melihat kondisi secara riil di lapang.

Beda dengan BI, OJK Sebut Bunga Kredit Sudah Turun

OJK memiliki pandangan yang berbeda dengan BI terhadap bunga kredit perbankan. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan bunga kredit saat ini sudah turun. Namun dia mengatakan, kecepatan penurunan bunga kredit tiap bank berbeda.

“Soal suku bunga, sudah mulai turun di beberapa bank kredit modal kerja, sudah single digit,” ujar Wimboh dalam webinar Economic Outlook 2021, Kamis (25/2).

“Kami sampaikan percepatan, terutama kredit konsumsi, kredit untuk bank secara khusus, operasinya ritel, memang belum bisa melakukan percepatan yang sama dengan bank-bank besar,” lanjutnya.

Menurut Wimboh, perbankan saat ini juga melakukan restrukturisasi kredit debitur, totalnya mencapai Rp 971 triliun atau 18 persen dari total kredit. Sementara pembayaran bunga Dana Pihak Ketiga (DPK) nasabah tetap berjalan.

“Sedangkan DPK sumber dana masyarakat itu bunganya harus dibayar, sehingga ini trade off, bagaimana bank bisa adjust dengan baik,” jelasnya.(msn)

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
Previous Post

Erick Thohir Targetkan RI Mulai Produksi Baterai Mobil Listrik pada 2023

Next Post

Kemendag Soroti Kejanggalan Banting Harga Di Marketplace

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

Kemendag Soroti Kejanggalan Banting Harga Di Marketplace

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In