[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta investor Amerika Serikat (AS) menanamkan modal di Indonesia untuk sektor transportasi. Permintaan tersebut disampaikan dalam acara virtual Delegasi US-ASEAN Business Council (US-ABC) yang dihadiri 30 pemimpin perusahaan asal Negara Abang Sam.
“Kami mengundang para investor nasional maupun asing untuk berinvestasi membangun dan mengoperasikan (proyek transportasi),” ujar Budi Karya dalam keterangan tertulisnya, Selasa petang, 20 Oktober 2020.
Selama ini, Budi Karya mengatakan, investasi AS ke Indonesia difokuskan pada proyek-proyek pertambangan. AS tercatat menjadi salah satu investor terbesar dengan jumlah proyek mencapai lebih dari 1.300.
Mantan bos Angkasa Pura II itu berharap pengusaha AS mulai tertarik dalam pengembangan infrastruktur angkutan. Budi Karya menjelaskan Kementerian Perhubungan memiliki skema kerja sama pemerintah dan badan usaha atau KPBU di sektor transportasi. Kerja sama itu untuk pembangunan dan pengoperasian bandara, pelabuhan, jaringan terminal transportasi darat dan kereta api, serta angkutan massal perkotaan.
Menurut Budi Karya, pemerintah terus mendorong penyempurnaan sisi regulasi untuk memudahkan investor menanamkan modalnya di Tanah Air. Kemudahan itu, tutur dia, secara bertahap telah diwujudkan melalui pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Budi Karya mengklaim beleid sapu jagad ini akan iklim investasi dan daya saing Indonesia. Selain menyoal investasi di simpul transportasi, Budi Karya pun mendorong terciptanya konektivitas antara Indonesia dan Amerika Serikat melalui koridor perjalanan di masa pandemi Covid-19.
“Indonesia telah membuat koridor perjalanan dengan Tiongkok (Cina), Korea Selatan, serta Singapura. Untuk itu kami juga mendorong terciptanya koridor perjalanan yang aman antara Indonesia dan Amerika Serikat serta berbagai negara lainnya dalam rangka bisnis dan pemulihan ekonomi,” ujar Budi Karya.
Budi Karya juga meminta Amerika Serikat terlibat dalam pembahasan kerangka kerja sama ASEAN untuk mendukung pemulihan ekonomi. Dalam persamuhan tersebut, Budi Karya turut membahas permasalahan lain, seperti upaya pemerintah menangani pandemi Covid-19 hingga rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.
Adapun pengusaha yang hadir mewakili sejumlah perusahaan, seperti ExxonMobil, Freeport Mcmoran, HM Sampoerna, 3M, Amazon, Apple, Cisco, Fedex, Jhpiego, Johnson&Johnson, Loon, MSD, Oracle, Qualcomm, S&P Global, Salesforce, UL, UPS, dan Visa.(msn)
Discussion about this post