[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Bank hasil penggabungan atau merger dari PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah akan menghasilkan layanan dan solusi keuangan syariah terlengkap.
Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Toni E.B. Subari menjelaskan kekuatan holdingisasi tiga bank syariah pelat merah ini akan menghadirkan layanan dan solusi keuangan syariah yang lengkap, modern dan inovatif dalam satu atap untuk berbagai segmen nasabah dengan berbagai kebutuhan.
Kekuatan itu ditunjang dari jumlah kantor cabang yang mencapai lebih dari 1.200 dan jumlah jaringan ATM sebanyak 1.700, serta sumber daya manusia yang mencapai 20 ribu orang karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Dengan core competence masing-masing, akan saling melengkapi, saling menguatkan. Jadi Bank Hasil Penggabungan nantinya akan memiliki layanan berbasis syariah yang komprehensif dalam satu atap bagi semua segmen nasabah, mulai dari UMKM, ritel, komersial, wholesale syariah, sampai korporasi, baik untuk nasabah nasional maupun investor global,” jelas Toni dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 21 Oktober 2020.
Beberapa strategi bisnis bank hasil penggabungan di antaranya adalah di segmen ritel bank hasil penggabungan akan memiliki ragam solusi keuangan dalam ekosistem Islami seperti terkait keperluan ibadah haji dan umrah, ZISWAF, pendidikan, kesehatan, remitansi internasional, dan layanan dan solusi keuangan lainnya yang berlandaskan prinsip syariah yang didukung oleh kualitas digital banking dan layanan kelas dunia.
Lalu di segmen korporasi dan wholesale, bank hasil penggabungan akan memiliki kemampuan untuk masuk ke dalam sektor-sektor industri yang belum terpenetrasi maksimal oleh perbankan syariah.
Selain itu, bank hasil penggabungan juga diyakini akan dapat turut membiayai proyek-proyek infrastruktur yang berskala besar dan sejalan dengan rencana Pemerintah dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Di samping itu bank hasil penggabungan akan menyasar investor global lewat produk-produk syariah yang kompetitif dan inovatif.
Sedangkan untuk segmen UKM dan Mikro, Bank Hasil Penggabungan akan terus memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM melalui produk dan layanan keuangan Syariah yang sesuai dengan kebutuhan UMKM baik secara langsung maupun melalui sinergi dengan bank-bank Himbara dan Pemerintah Indonesia. Adapun tanggal efektif penggabungan sebagaimana tercantum dalam Ringkasan Rencana Merger adalah 1 Februari 2021. “Untuk itu, tidak ada perubahan operasional dan layanan selama proses ini berlangsung,” ucapnya.
Toni menambahkan bagi para nasabah, ketiga bank menjamin operasional tetap berjalan normal dengan kualitas layanan yang tetap optimal dan prima. “Menjadi komitmen ketiga bank syariah untuk melaksanakan merger ini dengan sebaik-baiknya demi kepentingan seluruh pemangku kepentingan,” pungkasnya.
Discussion about this post