[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Kinerja eksporIndonesia ke Cina pada Januari-Agustus 2020, di tengah pandemi Covid-19 terus naik didorong peningkatan sejumlah ekspor produk unggulan dan potensial RI.
“Menurut data yang dirilis Kepabeanan Tiongkok, nilai perdagangan Indonesia-Tiongkok pada periode Januari-Agustus 2020 mencapai 48,7 miliar dolar AS,” ujar Duta Besar RI untuk Cina dan Mongolia Djauhari Oratmangun lewat keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat, 10 Oktober 2020.
Dari jumlah tersebut, lanjut Djauhari, ekspor Indonesia ke Cina mencapai US$ 23,3 miliar atau tumbuh sebesar 6,4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya di periode yang sama.
Sementara, nilai impor Indonesia dari Cina pada periode tersebut mencapai US$ 25,4 miliar atau menurun sebesar 11,8 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
“Ada penurunan defisit yang sangat signifikan pada neraca perdagangan periode Januari-Agustus 2020 yaitu sebesar 69,2 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Apabila tren tersebut terus berlangsung, diharapkan sampai akhir tahun ini defisit akan berkurang banyak,” kata Djauhari.
Sejumlah produk unggulan dan potensial Indonesia yang meningkat secara signifikan, di antaranya besi dan baja (HS 72) meningkat 134,3 persen; tembaga (HS 74) meningkat 88,5 persen; alas kaki (HS 64) meningkat 31,9 persen; kertas dan paperboard (HS 48) meningkat 118,7 persen; produk perikanan (HS 03) meningkat 16,2 persen.
Kemudian, karet (HS 40) meningkat 25,8 persen; plastik (HS 39) meningkat 20,4 persen; timah (HS 80) meningkat 1163,6 persen; aluminium (HS 76) meningkat 4124,1 persen; bahan kimia anorganik (HS28) meningkat 63,1 persen; buah-buahan tropis (HS 08) meningkat 72,8 persen; kopi, teh dan rempah-rempah (HS 09) meningkat 280,8 persen; produk tekstil (HS 63) meningkat 3296,3 persen; serta produk kain khusus (HS 56) meningkat 54,2 persen, dan lain-lain.
Sementara itu, realisasi investasi Cina di Indonesia pada periode Januari-Juli 2020 mencapai US$ 2,4 miliar, meningkat 9 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Dengan demikian, Cina merupakan investor kedua terbesar di Indonesia. Namun, apabila ditambah dengan investasi dari Hong Kong senilai US$ 1,7 miliar, maka dapat dikatakan Cina bersama Hong Kong merupakan investor terbesar di Indonesia pada kuartal pertama 2020.
Atase Perdagangan Marina Novira menyampaikan akan terus berupaya mendorong ekspor Indonesia ke Cina, terutama di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya, dengan memanfaatkan platform digital.
“Pemanfaatan platform digital dengan optimal dalam situasi pandemi saat ini dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia ke Tiongkok dan pada akhirnya diharapkan dapat menjaga neraca perdagangan Indonesia,” kata Marina.(msn)
Discussion about this post