[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Pusat perbelanjaan pertama di Indonesia, Plaza Sarinah, bakal mulai direnovasi pada Juni 2020 mendatang. Rencana pembaruan mal yang mulai beroperasi sejak tahun 1966 ini berdampak pada ditutupnya ritel-ritel yang beroperasi di sana.
Salah satunya yang turut terkena imbas penutupan yakni McDonald’s Sarinah. Gerai pertama McDonald di Indonesia itu sudah hampir 30 tahun beroperasi di pusat perbelanjaan tersebut.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pembenahan terhadap pusat perbelanjaan yang berada di bawah bendera BUMN ini memang perlu dilakukan. Langkah tersebut, menurutnya, agar mal tersebut tetap mampu bersaing di tengah perkembangan teknologi perusahaan ritel.
Terkait hal itu, Erick Thohir mengaku sudah berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo.
“Sarinah sebuah project yang diciptakan Pak Soekarno yang luar biasa, Sarinah hari ini harus ada Sarinah ke depan. Karena itu Pak Jokowi sendiri bersama saya mendiskusikan bagaimana supaya konsep ritel ini lebih friendly kepada Indonesia, artinya keberpihakan pada merek lokal dan hasil UKM yang dikuratorkan,” ujar Erick Thohir melalui keterangan tertulis, Sabtu (9/5).
Renovasi tersebut rencananya akan mulai pada Juni 2020. Namun karena belum meredanya wabah COVID-19, maka pengerjaan renovasi dimulai dengan pekerjaan desain, arsitektur, pemetaan, audit teknis dan lain-lain yang tidak menimbulkan kerumunan (crowd).
“Kondisi yang sedang kita hadapi saat ini dimanfaatkan PT Sarinah (Persero) untuk kegiatan perancangan tersebut. Diharapkan jika wabah usai maka pekerjaan konstruksi bisa segera dimulai secara bertahap,” jelasnya.
PT Sarinah (Persero) sudah memiliki sejumlah rancangan untuk mengembangkan kawasan Plaza Sarinah yang berlokasi di jantung kota Jakarta itu. BUMN ritel tersebut akan membangun tower untuk hotel, perkantoran, ritel, dan exhibition.
Tahap awal, akan dibangun tower I pada awal 2020. Total alokasi investasi mencapai Rp 1,8 triliun, dengan rincian Rp 1 triliun akan dialokasikan membangun tower baru di lahan seluas 2,8 hektare (ha). Sedangkan sisanya Rp 800 miliar untuk renovasi gedung eksisting dan membangun gedung exhibition.
“Nilai proyek Rp 1,8 triliun, proyek gedung saja Rp 1 triliun, gedung baru. Yang mau dibikin tower. Lainnya untuk renovasi existing building,” kata Direktur Utama Sarinah Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa. (msn)
Discussion about this post