[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir membeberkan alasan empat BUMN yang membutuhkan penyertaan modal negara atau PMN pada 2020. BUMN pertama adalah PT Permodalan Nasional Madani atau PNM.
Menurutnya, PNM membutuhkan dana Rp 1,5 triliun untuk penyaluran program PNM Mekaar. “Yakni untuk disalurkan kepada sekitar 6,6 juta lebih nasabah Mekaar di tahun 2020 ini,” kata Erick dalam rapat kerja dengan Dewan Perwakilan Rakyat komisi VI.
Menurutnya, pinjaman PNM Mekaar itu akan disalurkan kepada para pelaku UMKM, dengan kisaran nominal pinjaman antara Rp 4 juta hingga Rp 20 juta. Dengan pinjaman tanpa agunan itu, dia berharap para nasabah UMKM nantinya bisa bertahan dalam di tengah kondisi pandemi COVID-19.
BUMN kedua, yaitu PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia, yang memerlukan suntikan PMN mencapai sebesar Rp 6 triliun. Dana itu, kata Erick, akan digunakan untuk melaksanakan Program Ekonomi Nasional (PEN), dengan memberikan penjaminan kredit modal kerja baru bagi UMKM melalui Askrindo dan Jamkrindo.
BUMN ketiga, yaitu PT ITDC yang butuh PNM sebesar Rp 500 miliar untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur dasar dan fasilitas penunjang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
“Jadi selain PMN, ITDC ini dalam catatan kami juga mendapat pinjaman jangka panjang selama 32 tahun dengan bunga kompetitif, dari The Asian Infrastructure Investment Bank,” kata dia.
Selanjutnya, yang terakhir yaitu PT Hutama Karya yang butuh PMN Rp 7,5 triliun, untuk melanjutkan pembangunan proyek Jalan Tol Trans Sumatra. Adapun sebanyak Rp 4,3 triliun untuk ruas Pekanbaru-Padang atau seksi Pekanbaru-Pangkalan dan Rp 3,2 triliun sisanya untuk ruas Simpang Indralaya-Muara Enim.
“Jadi dari kebutuhan itu penting sekali bagi kami untuk membangun pendukung aspek logistik, khususnya menjaga kesenjangan ekonomi di daerah lain, seperti di Sumatra. Jadi nantinya tidak hanya bertumpu di Jawa saja,” kata dia.(msn)
Discussion about this post