[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id– Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali menempati pos kementeriannya dalam Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024. Saat penyerahan memori jabatan di kantornya, Ia pun mengingatkan kepada jajaran di Kementerian Keuangan agar tetap menjaga mental dan tidak monoton, meski dipimpin oleh menteri yang sama.
“Oleh karena itu saya mau tekankan jajaran Kemenkeu jangan menganggap ini kelanjutan rutin dan jangan monoton,” kata Sri Mulyani di kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (23/10).
Dalam sambutannya, menteri yang akrab dipanggil Ani itu mengingatkan agar Kementerian Keuangan ke depannya dapat membentuk instrumen yang sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo.
Dia menjelaskan, untuk mencapai Indonesia yang berpendapatan tinggi, instrumen-instrumen keuangan seperti APBN dan keuangan negara menjadi penting.
“Negara kita harus bisa mengatasi dalam middle income trap atau jebakan pendapatan menengah,” jelasnya.
“Ini adalah sebuah tuntutan bahwa pada periode yang sangat kritikal ini kita harus mampu terus-menerus berikhtiar untuk dapat pertama menandai kalau ada berbagai potensi Indonesia akan masuk ke middle income Trap,” tambahnya.
Selain itu, ia melihat tantangan-tantangan dalam bidang keuangan semakin sulit di tengah kondisi keuangan global yang semakin melemah. Tidak dapat Ia pungkiri, keadaan tersebut pasti berimbas pada perekonomian dalam negeri.
Bahkan, Ia pun menyebutkan periode selanjutnya saat dirinya menjabat kembali sebagai periode yang sangat kritikal.
Ani pun meminta agar seluruh jajaran Kementerian Keuangan dapat meng-counter imbas dari pelemahan ekonomi global tersebut.
“Kita harus melihat dari semua sisi (baik) dari sisi instrumen pendapatan negara baik pajak, Bea Cukai dan PNB,” imbuh dia.
Saat memberikan sambutan, Sri Mulyani juga mengucapkan terima kasih kepada Suami dan keluarganya. Ia mengatakan selama 3 tahun dirinya menjadi menteri, keluarganya selalu menjaga dan mendampinginya.
Saat melakukan memori jabatan di kantornya, sejumlah pejabat dari Kementerian Keuangan turut hadir. Selain itu, hadir juga Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. (cnn)
Discussion about this post