[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kursus bahasa Inggris tercatat menjadi jenis pelatihan yang paling diminati oleh peserta Kartu Prakerja. “Pelatihan yang paling diminati adalah bahasa Inggris grammar dan Toefl,” tuturnya melalui media sosial Instagram @smiinrawati.
Selain mendata pelatihan online paling diminati, Sri Mulyani mengatakan Kementeriannya mencatat harga-harga pelatihan yang dipilih peserta. Menurut dia, saat ini terdapat sebanyak 42 ribu peserta program Kartu Prakerja memilih pelatihan dengan harga termurah, yakni Rp 24 ribu dan Rp 22 ribu per peserta.
Sri Muyani menduga, beberapa orang belum memahami bahwa jatah stimulus pelatihan senilai total Rp 1 juta tersebut tidak bisa dicairkan dalam bentuk tunai apabila tidak digunakan. Padahal, sisa uang pelatihan akan dikembalikan ke rekening negara.
Hingga 8 Mei 2020, pemerintah telah membuka empat gelombang pendaftaran Kartu Prakerja dengan jumlah pendaftar menembus 9,4 juta orang. Adapun secara bertahap, hingga November 2020 nanti, pemerintah menjaring sekitar 200 ribu peserta per gelombang.
Berdasarkan catatan pemerintah, dari total peserta gelombang I, sebanyak 65,7 persen atau 110 ribu orang sudah membeli paket pelatihan. Sedangkan 45 ribu peserta di antaranya telah menyelesaikan pelatihan yang dipilihnya.
Pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp 20 triliun untuk pemberian stimulus Kartu Prakerja. Hingga akhir tahun nanti, jumlah peserta Kartu Prakerja ditargetkan mencapai 5,6 juta orang.
Adapun penerima manfaat Kartu Prakerja akan memperoleh benefit senilai Rp 3,55 juta. Sebanyak Rp 1 juta diberikan untuk biaya pelatihan. Kemudian, Rp 2,4 juta lainnya untuk uang saku yang akan dicairkan bertahap selama empat bulan dan Rp 150 ribu sisanya untuk biaya survei.(msn)
Discussion about this post