[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melihat, hingga kini kontribusi UMKM terhadap total ekspor Indonesia masih rendah.
Ketua umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani menyebut, kontribusi sektor UMKM ini terhadap ekspor masih berada di level 15% hingga 16% saja.
“Makanya, kita harus melahirkan eksportir baru, terutama dari sektor UMKM. Apalagi sektor uMKM penyerapan tenaga kerjanya tinggi,” ujar Rosan dalam peresmian program 500K Ekspotir Baru.
Rosan pun mengajak semua pelaku ekspor, termasuk UMKM untuk bisa lebih menggenjot ekspor. Apalagi, saat ini pemerintah sudah aktif dalam mengembangkan perjanjian perdagangan internasional. seperti free trade agreement (FTA) dengan Australia, RCEP, CEPA, dan lain-lain.
Kepada pemerintah, Rosan juga meminta agar pemerintah melakukan sosialisasi terkait perjanjian perdagangan internasional ini agar eksportir tahu apa saja yang sudah disepakati sehingga mereka akan memanfaatkan perjanjian perdagangan.
Kemudian, kunci penting untuk meningkatkan ekspor termasuk UMKM berorientasi ekspor adalah dengan meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM).
“Karena di tengah persaingan yang makin tajam, belum lagi ada Covid-19. kita harus bisa memberikan suatu competitive edge yang harus bisa berjalan terus-menerus,” tambah Rosan.
Kemampuan adaptasi teknologi pemasaran juga merupakan kunci yang positif. Pun dengan pengenalan sektor formal di finansial juga bisa membantu eksportir untuk semakin melebarkan sayapnya.
“Kita semua harus melakukan dan membangun suatu kebijakan bersama, merefromasi regulasi dalam rangka meningkatkan ekosistem dan eksportir ke depannya, sesuai arahan Presiden,” tandas Rosan.(msn)
Discussion about this post