[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mewajibkan wisatawan menerapkan protokol kesehatan di seluruh objek wisata di Indonesia. Kedisiplinan tersebut penting untuk mempercepat penanganan covid-19 sekaligus pemulihan ekonomi nasional.
“Tidak boleh satupun merasa diri paling penting dalam masalah ini. Kita harus team work menyelesaikan ini. Masalah kesehatan ini penting, protokol kesehatan jangan sampai ditawar-tawar, kita semua harus bahu-membahu untuk menegakkan disiplin ini,” kata Luhut melalui keterangan tertulisnya.
Luhut menjelaskan pariwisata di Tanah Air merupakan sektor prioritas dalam pemulihan ekonomi. Pasalnya, sektor ini menyerap cukup banyak lapangan pekerjaan serta mendorong geliat perekonomian daerah.
“Presiden berkali-kali mengingatkan kami para pembantunya bahwa kami harus tangani pariwisata ini dengan benar. Nah untuk itu ada dua kunci yang menurut saya harus kita perhatikan, yaitu penanganan covid-19 dan penanganan ekonomi,” paparnya.
Karena itu, penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi harus berjalan beriringan agar memberikan stimulus bagi ekonomi dalam negeri. Apalagi pemerintah telah mengeluarkan beragam kebijakan termasuk membentuk komite khusus.
“Saya ingin menginformasikan sekarang hampir semua sektor itu tertangani dengan baik, program-program bantuan, program-program stimulus itu dilakukan dengan baik,” tambah dia.
Adapun Luhut mendukung percepatan pemulihan pariwisata di Bali lantaran mayoritas ekonominya mengandalkan sektor pariwisata. Provinsi Bali pun harus siap menerima kunjungan wisatawan di masa tatanan normal baru.
“Sekarang kita melihat bahwa sudah waktunya ekonomi ini mulai dipulihkan,” tuturnya.
Namun demikian, kedisiplinan dalam mematuhi protokol kesehatan tetap menjadi penentu untuk pembukaan kawasan wisata. Untuk sementara, lokasi wisata dengan zona merah pandemi belum diizinkan beroperasi kemabli.
“Kita membuka Bali ini bukan asal dibuka, semua itu berangkat daripada berapa jumlah yang infeksi, berapa jumlah yang sembuh berapa tadi mortality rate-nya. Nah itu menjadi acuan, apakah dia masuk zona merah, apa kuning atau hijau. Bali ini menurut saya beberapa daerah sudah banyak yang hijau, ada masih yang kuning tapi tidak ada yang merah,” pungkas dia.(msn)
Discussion about this post