KeuanganNegara.id -Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Basuki Hadimuljono menyebutkan sedikitnya ada empat proyek prioritas pembangunan infrastrukturdi tahun depan untuk membuka lapangan pekerjaan. Pembukaan lapangan pekerjaan ini diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan.
Proyek prioritas pertama adalah pengembangan Food Estate di Kalimantan Tengah, Sumatera Utara dan NTT. Kedua, dukungan pengembangan Kawasan Industri.
Ketiga, dukungan pengembangan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). “Keempat, program Padat Karya Tunai (PKT) di seluruh Indonesia dan pembangunan prasarana dasar,” ujar Menteri Basuki dalam siaran pers.
Selain itu, ada juga program penyelesaian tugas khusus yang diberikan seperti renovasi dan rehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan, olahraga dan pasar. “Kita akan manfaatkan lahan 165.000 hektare di kawasan Eks-Pengembangan Lahan Gambut (PLG) Kalteng untuk tanaman pangan seperti padi dan singkong,” kata Basuki.
Dari 165.000 hektare tersebut, menurut dia, kondisi irigasi yang baik 28.000 hektare dengan diintensifikasi. “Sisanya di Dadahup sedang kita perbaiki irigasinya dan dibuka lahannya karena sudah ditumbuhi pohon.”
Sementara di Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumut, lahan Food Estate seluas 60.000 ha dimanfaatkan untuk tanaman hortikultura seperti bawang merah dan bawang putih. Irigasi menggunakan big gun sprinkler yang merupakan produk UMKM dalam negeri. Pemerintah juga akan membuka Food Estate di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
Menteri Basuki menjelaskan fokus selanjutnya adalah dukungan pengembangan kawasan industri. Di Pulau Jawa diprioritaskan Kawasan Industri Batang seluas 4.600 hektare dan Kawasan Industri Subang seluas 1.600 hektare.
Pengembangan Kawasan Industri ini merupakan pola baru karena menggunakan tanah negara dan fasilitas disediakan pemerintah, seperti jalan, air, sanitasi dan perumahan. Dengan begitu, investor yang datang hanya perlu membangun pabrik dan langsung beroperasi.
Lebih jauh, Basuki memaparkan, pihaknya juga akan terus melanjutkan dukungan lima DPSP yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Manado-Likupang. Awalnya penyelesaian dukungan lima DPSP ini ditargetkan selesai pada 2020, tetapi karena Pandemi Covid-19, target penyelesaian menjadi pertengahan 2021.
“Kami juga akan merenovasi rumah warga agar layak untuk dijadikan homestay di kawasan wisata tersebut sehingga masyarakat setempat bukan hanya jadi penonton, tetapi bisa menikmati kue pariwisata,” kata Menteri Basuki.
Pada tahun anggaran 2020 Kementerian PUPR menganggarkan Rp 13 triliun untuk program PKT di seluruh Indonesia sebagai mitigasi Pandemi Covid-19. Program PKT ini mampu membuka sekitar 700 ribu lapangan pekerjaan.
Kementerian PUPR mendapat alokasi anggaran APBN TA 2021 sebesar Rp 149,81 triliun. Alokasi anggaran ini digunakan untuk pembangunan infrastruktur mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan juga membuka lapangan pekerjaan akibat Pandemi Covid-19.
Basuki menyebutkan, kebijakan pembangunan infrastruktur diarahkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. “Pada dasarnya, apapun yang kami lakukan tujuan utamanya adalah membuka lapangan kerja untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Misalnya membeli barang dalam negeri,” ucapnya.(msn)
Discussion about this post