Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Nasional

RI Tawarkan Potongan Pajak dan Offset Karbon Demi Tarik Investasi

Keuangan Negara IndonesiabyKeuangan Negara Indonesia
2021-04-30
inNasional
Reading Time: 2 mins read
AA
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KeuanganNegara.id -Pemerintah Indonesia terus berupaya menarik investasi ke dalam negeri. Salah satunya dengan menawarkan insentif pajak yang disesuaikan bagi perusahaan, serta mekanisme perdagangan karbonmelalui offset karbon.

Deputi Perencanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atau Kementerian Investasi Nurul Ichwan mengatakan pemerintah telah memangkas sejumlah aturan yang menghambat investasi. Salah satunya dengan penyederhanaan regulasi maupun birokrasi melalui Omnibus Law RUU Cipta Kerja.

Dengan begitu pemerintah dapat menyesuaikan manfaat bagi perusahaan yang ingin berbisnis di Indonesia, asalkan mereka menanamkan investasi jumbo dan berdampak signifikan bagi pengembangan industri lokal.

“Vietnam dan Singapura memiliki program yang sama, namun Indonesia menawarkan sumber daya alam yang melimpah, pasar yang besar, serta kinerja perekonomian yang kuat,” ujarnya dikutip dari Bloomberg, Jumat (30/4).

Persaingan untuk memperebutkan investasi di kawasan ini memang cukup ketat. Vietnam, Thailand, dan Filipina, misalnya, berupaya menarik investasi dengan memberikan beragam insentif termasuk pemotongan tarif pajak perusahaan.

Berdasarkan data BKPM/Kementerian Investasi, realisasi investasi di Indonesia pada kuartal I tahun ini didominasi oleh penanaman modal asing (PMA) atau foreign direct investment (FDI). Simak databoksberikut ini:

Sama halnya dengan Indonesia yang menekankan investasi untuk mendorong pertumbuhan karena konsumsi masyarakat yang menjadi motor pertumbuhan ekonomi selama ini, tumbuh melambat imbas pandemi Covid-19.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga terus mendorong perombakan regulasi ketenagakerjaan dan investasi melalui Omnibus Law Cipta Kerja dalam upaya untuk menarik investor ke Indonesia. Pada Rabu (28/4), Jokowi menunjuk Kepala BKPM Bahlil Lahadalia untuk memimpin Kementerian Investasi yang baru saja dibentuk.

Di samping itu, Indonesia juga mempertimbangkan untuk menawarkan sistem perdagangan karbon dengan mekanisme offset karbon, yang memungkinkan investor mengimbangi tingkat emisi yang dihasilkannya.

Kementerian investasi sedang memetakan potensi lahan gambut, yang dapat menyimpan karbon dalam jumlah besar, dan danau buatan di bekas wilayah pertambangan yang dapat menampung panel surya terapung.

Langkah tersebut ditujukan untuk perusahaan baterai dan kendaraan listrik yang ingin berinvestasi dalam rantai pasok nikel Indonesia, namun tak ingin menggunakan sumber energi batu bara dalam proses produksinya.

Pemerintah juga telah merayu investor global seperti produsen baterai asal Tiongkok, CATL, LG Chem Ltd. dan Tesla Inc. untuk turut berinvestasi di Indonesia. “Ke depan, besarnya nikel yang kami miliki tidak akan bisa menarik investasi jika kami tidak merancang produksi yang ramah lingkungan,” kata Ichwan.

Seiring meningkatnya permintaan global untuk baterai dan elektronik lainnya, maka investasi harus lebih banyak mengalir ke wilayah bagian timur Indonesia. Setidaknya wilayah tersebut saat ini menjadi rumah bagi 30 proyek peleburan nikel, besi dan bauksit.

Hal tersebut akan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut sebesar 4,2 – 6,1%, melampaui proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional 4,5 – 5,3% pada tahun ini, kemudian berakselerasi tumbuh 7,9% pada 2024.

Ichwan menilai daerah seperti Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua, memiliki daya tarik investasi yang besar berkat harga tanahnya yang masih murah dan kaya dengan sumber daya alam mineral. Pemerintah pun terus membangun infrastruktur di daerah tersebut serta mengembangkan tenaga kerja yang lebih terampil.

Hal tersebut menjadi kunci pemerintah untuk mengurangi kesenjangan ekonomi antara kawasan Indonesia barat dan timur. “Secara bertahap kami bisa memperkecil kesenjangan antara Indonesia bagian barat dan timur,” ujarnya.

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
Previous Post

Erick Thohir Rombak Direksi dan Komisaris Kimia Farma

Next Post

Luhut Dorong Penerapan Teknologi STAL dalam Pengolahan Nikel

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

Luhut Dorong Penerapan Teknologi STAL dalam Pengolahan Nikel

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Sign Up

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In