[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mencatat sejumlah komitmen bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mempercepat pengembangan lima destinasi super prioritas (DSP).
Hal tersebut tertuang dalam Rapat kerja yang dihadiri Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury dan Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta.
Dalam pertemuan yang turut dihadiri Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur itu, seluruh pihak sepakat menindaklanjuti rencana untuk bergerak cepat menyelesaikan persiapan di lima destinasi super prioritas (DSP), mulai dari Danau Toba, Labuan Bajo, Borobudur, Mandalika dan Likupang.
Percepatan pembangunan Danau Toba difokuskan pada persiapan infrastruktur, destinasi interkoneksi serta jaringan telekomunikasi serta sejumlah komitmen terkait pengembangan ekowisata.
“Menteri BUMN dan saya berencana menghadirkan wisata tracking atau wisata minat khusus berbasis keindahan alam yang sangat luar biasa di Danau Toba dan rencananya akan kita wujudkan quick wins dalam beberapa bulan ke depan,” ungkap Sandi dalam keterangan resmi.
Selanjutnya, pengembangan Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) dipaparkan Sandi difokuskan pada persiapan pelaksanaan Presidensi Konferensi Tingkat Tinggi G20 (KTT G20) di Nusa Dua pada tahun 2022.
Selain itu, Asean Summit yang akan rencananya digelar pada tahun 2023 mendatang.
“Kami membahas pengembangan daerah Tana Mori yang merupakan signature project dari ITDC. Rencananya kerja kolaborasi ini bisa kita gunakan untuk persiapan menyeluruh, dari destinasi super prioritas, yaitu Labuan Bajo,” papar Sandi.
Bersamaan dengan hal tersebut, pihaknya juga berbincang mengenai Borobudur.
Pihaknya selaku badan otoritas akan menggandeng PT TWC Borobudur serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mengembangkan Borobudur.
Sehingga tidak hanya sektor wisata dan rekreasi, aspek konservasi Borobudur juga tetap terlaksana.
“Ini yang akan kita fokuskan, karena sudah ada 4 juta kunjungan dari wisatawan yang mayoritas wisatawan Nusantara ke Borobudur, tentunya kita harapkan agar tidak menambah beban Borobudur, sehingga aspek konservasinya-edukasinya bisa tetap kita prioritaskan,” jelas Sandi.
“Juga layanan masyarakat sebagai destinasi wisata, penataan produk-produk ekonomi kreatif yang menyentuh kepada UMKM ini bisa dilaksanakan,” tambahnya.
Penataan Borobudur pun lanjutnya, juga menyasar paket-paket wisata serta pengembangan desa-desa wisata di sekitarnya.
“Program-program seperti Balai Ekonomi Desa (Balkondes) yang bisa kita sandingkan dengan BUMN, termasuk juga pendampingan desa-desa wisata dan beberapa program CSR BUMN yang bisa membantu kesiapan, baik infrastruktur maupun SDM dari desa wisata,” jelas Sandi.
Sementara itu, pengembangan Mandalika katanya sejalan dengan keinginan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo terkait gelaran Moto GP Indonesia.
Kemenparekraf ditegaskannya akan membantu kesiapan dari fasilitas penunjang untuk paddock dan beberapa fasilitas penunjang Moto GP lainnya.
Begitu juga dengan standar fasilitas yang ditetapkan Dorna Sport sebagai pemegang lisensi Moto GP.
“Selain tugas Kemenparekraf dan BUMN akan dicarikan solusinya untuk ITDC berkaitan dengan penyiapan daripada kewajiban kepada Dorna yang rencananya akan berkunjung pada awal atau pertengahan Maret 2021,” jelas Sandi.
“Rencananya saya akan mendampingi kunjungan Dorna untuk meyakinkan bahwa kita siap menyelenggarakan Moto GP, tentunya dalam protokol kesehatan dan situasi covid-19 di Indonesia,” tambahnya.
Destinasi super prioritas terakhir yang dibahas adalah Likupang. Sandi menyebutkan persiapan infrastruktur di Likupang difokuskan pada ketersediaan jaringan telekomunikasi dan interkoneksi wisata.
Alasannya karena banyak sekali objek-objek wisata maupun kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif bersinggungan dengan aset-aset yang dikelola oleh Kementerian BUMN.
Atas dasar tersebut, dirirnya dan Erick Thohir akan menandatangani nota kesepahaman (MOU) terkait kesiapan lima destinasi super prioritas.
Lewat MOU tersebut, dirinya berharap dapat menuntaskan sejumlah isu yang belum terselesaikan terkait dengan kesiapan lima destinasi super prioritas.
“Kami juga mendukung langkah Kementerian BUMN menyiapkan holding pariwisata, tentunya ini adalah salah satu terobosan, di mana penerbangan, perhotelan, termasuk juga bandara dan beberapa kegiatan yang semuanya punya irisan dengan pariwisata dan ekonomi kreatif akan disatukan dalam satu holding,” jelas Sandi.
“Dan kami akan mendukung penuh langkah BUMN atas holdingisasi untuk industri pariwisata dan ekonomi kreatif,” tutupnya.(msn)
Discussion about this post