[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Volume ekspor nonmigas di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, selama 2020 mencapai 82,14 juta kilogram (kg). Angka ini mengalami kenaikan sebesar 2,52 persen dari data tahun sebelumnya sebanyak 80,13 juta kg.
Kendati demikian, kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Kabupaten Jepara Iskandar Zulkarnain nilai ekspor nonmigas dalam kurun waktu yang sama mengalami penurunan 14,6 persen atau mencapai USD331,59 juta, sedangkan pada 2019 sebesar USD388,3 juta.
“Penurunan nilai ekspor nonmigas ini kemungkinan karena dampak pandemi covid-19 yang terjadi hampir di semua negara di dunia,” kata Iskandar Zulkarnain, dikutip dari Antara, Minggu, 31 Januari 2021.
Menyinggung jumlah eksportir, menurut dia, mengalami penurunan, yakni semula pada 2019 sebanyak 427 pengekspor, pada 2020 turun menjadi 413 eksportir.
Ia menjebutkan jumlah negara tujuan ekspor juga turun, yaitu pada 2019 sebanyak 113 negara tujuan ekspor, pada 2020 hanya 95 negara.
Dari komoditas ekspor, lanjut dia, tercatat mebel dari kayu yang paling mendominasi yang nilai ekspornya mencapai USD177,03 juta dengan volume ekspor mencapai 53,65 juta kg.
Posisi kedua, produk garmen dan sepatu yang nilai ekspornya mencapai USD131,67 juta dengan volume ekspor sebanyak 9,76 juta kg.
Berikutnya, kayu olahan dengan nilai ekspor mencapai USD11,32 juta, kemudian kerajinan kayu dan cendera mata dengan nilai ekspor sebesar USD3,6 juta.
Komoditas lainnya meliputi produk nabati, kemasan dari plastik, kerajinan batu, semen dan marmer, barang dari logam, serta komoditas lainnya.(msn)
Discussion about this post