[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id– Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menilai wilayah Indonesia Timur memiliki potensi ekonomi kreatif yang sangat tinggi.
“Salah satunya adalah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki potensi di bidang fesyen, seni pertunjukkan, kuliner, dan kriya,” ujar Deputi Hubungan Antarlembaga dan Wilayah Bekraf Endah Wahyu Sulistianti.
Selain Kupang, Kota Ambon juga disebut memiliki potensi sektor ekonomi kreatif yang besar, terutama pada subsektor musik dan seni pertunjukkan yang telah mendunia.
Karenanya ia meyakini setiap kota atau kabupaten di Indonesia Timur memiliki potensi kekayaan kreatif yang khas.
Untuk mengembangkan potensi tersebut, saat ini Bekraf sedang membuat pedoman peta jalan/ rencana aksi ekonomi kreatif di daerah. Hal ini sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 142/2018 tentang Rencana induk Pengembangan Ekonomi Kreatif (Rindekraf).
Rindekraf merupakan kerangka strategis pengembangan ekonomi kreatif nasional dalam jangka panjang dan menjadi acuan bagi pemerintah.
Rencana aksi tersebut akan menjadi pedoman arah kebijakan pengembangan ekonomi daerah dan menjadi alat untuk mengukur kemajuan perkembangan di masing-masing daerah.
Menurut Endah, ekonomi kreatif dapat menjadi akselerator pengembangan ekonomi daerah dan mendukung pemerataan ekonomi di Indonesia.
Ia menyebut, Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan ekonomi kreatif berkontribusi sebesar Rp1.105 triliun terhadap perekonomian domestik 2018. Selain itu, ekonomi kreatif juga menyerap tenaga kerja sebesar 17,69 juta atau 14,61 persen tenaga kerja nasional 2017.
Hal itu bisa terjadi karena ekonomi kreatif bersifat inklusif. Dalam hal ini tidak memandang usia, gender, dan pendidikan. Bahkan, penyandang disabilitas bisa turut ambil bagian dalam ekonomi kreatif. (cnn)
Discussion about this post