Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Ekonomi

BNI Klaim Kualitas Kredit Duniatex Menurun Pada Agustus

Keuangan Negara Indonesia by Keuangan Negara Indonesia
2019-08-31
in Ekonomi, Nasional
Reading Time: 2 mins read
A A
0

KeuanganNegara.id- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mengklaim kualitas kredit Duniatex Group turun pada Agustus 2019. Alhasil, tingkat kolektabilitas kredit Duniatex yang sebelumnya masih kol 1 naik menjadi kol 2.

“Iya pada Agustus 2019 ini kreditnya mungkin menjadi kol 2,” ungkap Direktur Tresuri dan Internasional BNI Bob Tyasika Ananta, Jumat (30/8).

Bon menyatakan total kredit yang dikucurkan untuk Duniatex Group sebesar Rp500 miliar. Jumlahnya disebut-sebut lebih kecil dibandingkan dengan kredit korporasi lainnya. Sebelumnya, status kredit Duniatex masih call 1 lantaran perusahaan tekstil itu masih membayar cicilan utangnya hingga Juli 2019. “Pembayaran Duniatex sampai Juli 2019 masih bayar,” jelasnya.

Diketahui, anak usaha Duniatex, yakni PT Delta Merlin Dunia Tekstil (DMDT) sedang didera kesulitan likuiditas. Lembaga pemeringkat Standard and Poor (S&P) menurunkan peringkat obligasi global DMDT dari sebelumnya BB- menjadi CCC- melalui riset yang dirilis pada 16 Juli 2019 lalu.

Peringkat ini mengindikasikan bahwa perusahaan sangat rentan dan tidak bisa menjalankan komitmen keuangannya. Tak hanya DMDT, anak usaha Duniatex lainnya, yaitu PT Delta Dunia Sandang Tekstil (DDST) juga mengalami gagal bayar bunga surat utang sebesar US$11 juta dari total yang diterbitkan sebesar US$260 juta.

Ekonom Indef Faisal Basri mengisyaratkan kondisi kelompok usaha Duniatex merupakan cerminan dari industri tekstil nasional yang tengah babak belur. Disebut babak belur karena dukungan pemerintah yang kurang, terlihat dari regulasi yang menghujani industri tekstil.

Dibandingkan negara-negara lain, regulasi di industri tekstil nasional termasuk yang paling banyak dan paling ketat. Tidak kurang dari 70 regulasi membatasi ruang gerak industri tekstil nasional. “Wajar, mereka (pelaku industri) ngos-ngosan,” terang Faisal.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat tak menampik bahwa pemerintah belum sepenuhnya mendukung perkembangan industri tekstil nasional. Salah satu indikatornya, yakni nilai bea impor untuk produk bahan baku tekstil tidak merata.

“Iya pada Agustus 2019 ini kreditnya mungkin menjadi kol 2,” ungkap Direktur Tresuri dan Internasional BNI Bob Tyasika Ananta, Jumat (30/8).

Bon menyatakan total kredit yang dikucurkan untuk Duniatex Group sebesar Rp500 miliar. Jumlahnya disebut-sebut lebih kecil dibandingkan dengan kredit korporasi lainnya.

Sebelumnya, status kredit Duniatex masih call 1 lantaran perusahaan tekstil itu masih membayar cicilan utangnya hingga Juli 2019. “Pembayaran Duniatex sampai Juli 2019 masih bayar,” jelasnya.

Diketahui, anak usaha Duniatex, yakni PT Delta Merlin Dunia Tekstil (DMDT) sedang didera kesulitan likuiditas. Lembaga pemeringkat Standard and Poor (S&P) menurunkan peringkat obligasi global DMDT dari sebelumnya BB- menjadi CCC- melalui riset yang dirilis pada 16 Juli 2019 lalu.

Peringkat ini mengindikasikan bahwa perusahaan sangat rentan dan tidak bisa menjalankan komitmen keuangannya. Tak hanya DMDT, anak usaha Duniatex lainnya, yaitu PT Delta Dunia Sandang Tekstil (DDST) juga mengalami gagal bayar bunga surat utang sebesar US$11 juta dari total yang diterbitkan sebesar US$260 juta.

Sebelumnya, Ekonom Indef Faisal Basri mengisyaratkan kondisi kelompok usaha Duniatex merupakan cerminan dari industri tekstil nasional yang tengah babak belur. Disebut babak belur karena dukungan pemerintah yang kurang, terlihat dari regulasi yang menghujani industri tekstil.

Dibandingkan negara-negara lain, regulasi di industri tekstil nasional termasuk yang paling banyak dan paling ketat. Tidak kurang dari 70 regulasi membatasi ruang gerak industri tekstil nasional. “Wajar, mereka (pelaku industri) ngos-ngosan,” terang Faisal.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat tak menampik bahwa pemerintah belum sepenuhnya mendukung perkembangan industri tekstil nasional. Salah satu indikatornya, yakni nilai bea impor untuk produk bahan baku tekstil tidak merata. (cnn)

Share this:

  • Click to share on X (Opens in new window) X
  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
Previous Post

BI Perkirakan Kenaikan Iuran BPJS Akan Dorong Inflasi

Next Post

BPUI Resmi Menjadi Induk Holding BUMN Asuransi

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

BPUI Resmi Menjadi Induk Holding BUMN Asuransi

Discussion about this post

Stay Connected

Plugin Install : Widget Tab Post needs JNews - View Counter to be installed
  • Trending
  • Comments
  • Latest

jats

2024-04-29

january effect

2024-04-29

joint venture

2024-04-29

jibor

2024-04-29

Recent News

jats

2024-04-29

january effect

2024-04-29

joint venture

2024-04-29

jibor

2024-04-29

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email redaksi@keuangannegara.id

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • a
  • Artikel
  • b
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • c
  • d
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • e
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • f
  • Finansial
  • g
  • h
  • Hot News
  • Hukum
  • i
  • Internasional
  • Investasi
  • j
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login

© 2017 Keuangan Negara