KeuanganNegara.id– Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menargetkan gudang berasnya dapat terisi 3 juta ton hingga akhir tahun. Jumlah tersebut mempertimbangkan persiapan peningkatan penyaluran program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan, per hari ini, pasokan beras di seluruh gudang Bulog mencapai kurang lebih 2,5 juta ton.
“Sampai akhir tahun saya targetkan penyerapan bisa lebih dari target. Artinya, kami bisa punya stok beras sampai 3 juta ton,” ujarnya, Kamis (15/8).
Sekadar mengingatkan, penyaluran beras BPNT pernah menuai polemik. Pasalnya, pemerintah menyerahkan penyaluran beras BPNT yang merupakan pengalihan dari Bantuan Sosial Beras Sejahtera (rastra) pada 2017 itu, kepada pihak swasta. Sebelumnya, Bulog memasok seluruh kebutuhan rastra sejak 2015.
Bahkan, lanjutnya, penyerapan beras petani tahun ini bisa melebih target yang dipatok sebesar 1,8 juta. Namun demikian, ia tidak menyebutkan potensi kelebihan penyerapan itu. Peningkatan penyerapan akan ditopang oleh periode panen raya di beberapa wilayah, khususnya Sulawesi, sebagian Jawa Timur, dan Lampung. Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, beberapa kali sempat mengeluhkan kebijakan tersebut. Bahkan, ia mengaku siap mundur dari jabatannya jika Kemensos sebagai pengelola BPNT siap mengambil alih 100 persen penyaluran beras.
Sebagai solusi, Menteri Sosial Agus Gumiwang akhirnya meningkatkan porsi penyaluran beras Bulog untuk program BPNT. Agus bilang porsi Bulog bakal ditambah menjadi lebih dari 70 persen. Adapun keputusan sementara hasil rapat koordinasi di Kemenko Perekonomian memutuskan Bulog akan menyalurkan sebanyak 700 ribu ton beras untuk BPNT.
Dengan kepastian itu, Buwas menyatakan Bulog bakal lebih semangat dalam menyerap beras petani. Per hari ini, ia menuturkan serapan Bulog mencapai kurang lebih 900 ribu ton.
“Kami akan lebih banyak menyerap karena ada kepastian bahwa BPNT itu diserahkan ke Bulog. Maka 700 ribu ton akan keluar, sehingga kami bisa mengembalikan lagi 700 ribu ton,” paparnya.
“Dengan kepastian, kami bisa mengeluarkan beras program BPNT yang notabene sampai Desember sebesar 700 ribu ton. Berarti, kami berani menyerap lebih dari itu,” tuturnya.
Sementara itu, penyaluran Bulog untuk BPNT baru mencapai 120 ribu ton per hari ini. Ia mengaku optimistis penyaluran beras BPNT bisa mencapai target 700 ribu ton lantaran Bulog akan menyalurkan BPNT secara penuh ke seluruh Indonesia pada 1 September mendatang.
“Saya tetap berkeras, karena itu (penyaluran beras BPNT) perintah presiden. Siapa yang melawan perintah presiden itu adalah lawan negara, ya kami lawan ramai-ramai,” tuturnya. (cnn)
Discussion about this post