KeuanganNegara.id- Bank sentral China (People’s Bank of China/PBoC) memangkas suku bunga7-Day Reverse Repo Rate sebesar 20 basis poin dari 2,2 persen menjadi 2,4 persen pada Senin (30/3). Pemangkasan tersebut merupakan yang terbesar selama lima tahun terakhir.
“Itu merupakan yang pemangkasan terbesar sejak 2015 dan membuat 7-day reverse repo rate ke level terendahnya dalam catatan,” ujar Ekonom Senior China Capital Economics Julian Evan-Pritchard seperti dikutip dari AFP.
Dengan menawarkan dana dengan suku bunga rendah, PBoC dapat menjaga suku bunga pinjaman antar bank rendah setelah sebelumnya memangkas level giro wajib minimum perbankan. Diharapkan, penurunan suku bunga dapat mempercepat aktivitas ekonomi bangkit setelah dihantam wabah virus corona.
Sebagai catatan, wabah ini menyebabkan sejumlah lembaga internasional memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi China tahun ini. S&P Global Ratings, misalnya, menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi separuh dari proyeksi awal 5,7 persen atau ke kisaran 2,8 persen.
Ekonom ANZ Research Xing Zhaopeng dan Raymond Yeung menyatakan pemangkasan suku bunga bank sentral China akan menurunkan ongkos pinjaman korporasi. Mereka memperkirakan kebijakan itu diikuti dengan pemangkasan suku bunga fasilitas pinjaman menengah.
Selain memangkas suku bunga pinjaman ke bank, sebelumnya PBoC juga telah menginjeksi sistem keuangan sebesar 50 miliar yuan melalui operasi reverse repo.
Langkah PBoC sejalan dengan hasil pertemuan Politburo Partai Komunis, Jumat (27/3) lalu. Berdasarkan laporan Kantor Berita China Xinhua, Politburo menyatakan pemerintah akan memperkuat kebijakan counter-cyclical dan meningkatan stimulus.
Bahkan, jika diperlukan, rasio defisit anggaran ditingkatkan, obligasi pemerintah khusus dirilis, kuota penerbitan obligasi khusus daerah dapat diperluas, dan tingkat suku bunga pinjaman harus dijaga rendah.
Pemangkasan suku bunga PBoC hanya berdampak kecil pada pasar di mana indeks bursa saham Shanghai satu persen lebih rendah pada siang hari.
Sebagai catatan, sejumlah bank sentral di dunia juga mengambil langkah relaksasi moneter dan menggelontorkan sejumlah stimulus untuk menahan risiko resesi di tengah wabah virus corona.
Di Indonesia, Bank Indonesia pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) pertengahan bulan ini juga memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen. (cnn)
Discussion about this post