Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Ekspor Pesawat, Jasa Besar Habibie di Industri Penerbangan RI

Keuangan Negara IndonesiabyKeuangan Negara Indonesia
2019-09-12
inEkonomi, Nasional
Reading Time: 2 mins read
AA
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KeuanganNegara.id- Sosok almarhum Presiden Indonesia ketiga Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie dinilai berjasa besar terhadap kemajuan industri dirgantara Indonesia.

Pada 1976, ia mendirikan PT Indonesia Pesawat Terbang Nurtanio, satu-satunya pabrik pesawat di Asia Tenggara kala itu. Pabrik itu kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada 1985, hingga akhirnya kini dikenal sebagai PT Dirgantara Indonesia.

Pengamat aviasi AIAC Aviation Arista Atmadjati mengungkapkan, melalui pabrikan pesawat itu, Habibie menjadi pionir era teknologi industri penerbangan modern di Indonesia. Jenis mesin yang digunakan adalah turbo propeller.

“Kebanyakan pesawat Pak Habibie digunakan untuk pesawat patroli laut,” ujar Arista. Tak hanya sebagai pesawat patroli laut, sambung ia, pesawat keluaran IPTN juga digunakan untuk kepentingan militer dan komersial.Habibie, sambung Arista, mampu menangkap pangsa pasar yang besar dari kondisi Indonesia yang merupakan negara kepulauan.

“Kita memiliki bandara kecil itu hampir 200-an yang bisa didarati oleh pesawat propeller. Belum lagi di ASEAN,” jelasnya.

Karena keandalannya, di era 90-an, Indonesia sudah mengekspor pesawat buatan Habibie ke sejumlah negara yaitu Qatar, Kuwait, Korea Selatan, Pakistan, Thailand, dan Filipina.

“Bahkan, Amerika pernah membeli,” jelasnya.

Arista menyayangkan industri penerbangan yang dirintis Habibie sempat terkena pukulan di era krisis moneter 1997-1998. Saat itu, pemerintah harus menutup IPTN karena dianggap sebagai industri mercusuar oleh Dana Moneter Internasional (IMF).

“Salah satu syarat IMF mau memberikan bantuan adalah Indonesia harus menghentikan proyek mercusuar, salah satunya industri pesawat terbang, harus diberhentikan,” katanya.

Saat ini, PT Dirgantara Indonesia terus berkembang menjadi pabrikan pesawat yang andal. Beberapa produknya antara lain pesawat CN-235 dan Heli Super Puma.

Dengan dukungan dari pemerintah, perusahaan tengah menjajaki untuk memproduksi pesawat jenis C295 dan N219. Tak hanya itu, perusahaan juga bekerja sama dengan Korea Selatan untuk mengembangkan jet tempur generasi 4,5 yang dirancang dengan mengadopsi teknik geometri pesawat siluman KFX/IFX. (cnn)

Previous Post

Menko Luhut: Habibie Pemimpin Jujur dan Berhati Tulus

Next Post

Pesan Habibie ke Menteri Ekonomi: SDM Harus Kuasai Teknologi

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

Pesan Habibie ke Menteri Ekonomi: SDM Harus Kuasai Teknologi

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In