KeuanganNegara.id– Sejumlah menteri ekonomi Kabinet Kerja menyampaikan bela sungkawa terhadap wafatnya Presiden Indonesia ketiga Bacharuddin Jusuf Habibie pada pukul 18.05 WIB, Rabu (11/9) hari ini.
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengaku pernah mendapat pesan dari almarhum terkait harapannya atas perkembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia ke depan.
Pesan itu, sambung Hanif, didapatnya belum lama ini. Kala itu, Habibie mengatakan kepadanya bahwa dunia terus berubah dan berkembang seiring dengan kemajuan teknologi.
“Seiring perkembangan teknologi informasi, SDM Indonesia harus bisa kuasai teknologi agar kemajuan dapat dicapai,” ujar Hanif seraya mengenang sosok Habibie, Rabu (11/9). Selain itu, Habibie juga berpesan agar pemerintah mampu terus menelurkan kebijakan-kebijakan yang mampu meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Kualitas itu tak hanya dari sisi kompetensi, namun juga nilai-nilai kebangsaan.
“Ia memang salah satu tokoh yang sangat peduli pada pembangunan SDM. Ini pesan yang saya kira selaras dengan apa yang menjadi prioritas pemerintah saat ini,” ungkapnya.
Di sisi lain, Hanif menilai Habibie merupakan pribadi yang menyenangkan dan penuh semangat, meski usianya sudah tak muda lagi. Almarhum juga dipandang sebagai sosok teladan dan penuh inspirasi.
“Kami sangat berduka dengan kepergian beliau. Ini kehilangan kita semua, kehilangan bangsa Indonesia. InsyaAllah beliau khusnul khotimah,” tuturnya.
Seperti halnya Hanif, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang P.S. Brodjonegoro juga memandang Habibie sebagai teladan bagi pandangan bernegara dan berbangsa. Selain itu, Habibie juga merupakan sosok yang sangat berjasa bagi perkembangan teknologi di Indonesia.
“Beliau adalah pemimpin dan ilmuwan Indonesia yg membawa Indonesia memasuki masa demokrasi dan meningkatkan harkat bangsa Indonesia di bidang teknologi. Seorang putra terbaik bangsa,” ucapnya.
Dalam kesempatan berbeda, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita juga menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Presiden Indonesia ketiga BJ Habibie.
“Bangsa ini kehilangan. Kita semua kehilangan putra bangsa yang terbaik, Bapak Bangsa yang pernah memimpin bangsa ini,” ujar Enggartiasto di Gedung DPR, Rabu (11/9).
Enggartiasto mengenang Habibie sebagai sosok yang berpikiran jauh ke depan selama masa hidupnya. Hal itu tercermin saat Habibie berani membuat pesawat.
“Kita bisa berpikir pada waktu itu membuat pesawat ,” tuturnya.
Habibie, sambung Enggartiasto, juga berkontribusi dalam membangun iklim demokrasi di era reformasi selama masa kepemimpinannya sebagai presiden ketiga RI.
“Reformasi itu di tangan beliau (Habibie). Kalau kita bicara demokrasi yang terjadi, itu ada pada era beliau,” ujarnya.
Habibie, sambung ia, juga tidak memandang orang berdasarkan status jabatan. Hal itu dirasakannya saat ia menjabat sebagai Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar beberapa tahun silam. Kala itu, Habibie sebagai presiden menjabat sebagai Dewan Pembina Partai Golkar yang beberapa kali hadir dalam rapat partai. (cnn)
Discussion about this post