KeuanganNegara.id– Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan sedang menyusun peta jalan (roadmap) mengenai pemanfaatan bahan bakar nabati lebih dari 30 persen. Diketahui, pemerintah sedang berusaha untuk mencapai Program B50 dan B100 seperti yang diminta Presiden Joko Widodo.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM FX Sutijastoto mengatakan masih mengkaji campuran untuk B50 dan B100. Pemerintah juga menunggu proyek PT Pertamina (Persero) mengenai solar ramah (green diesel).
“Kami juga masih menunggu proyek Pertamina yang green diesel, ini kan lagi diupayakan untuk pemrosesan bersama (co-processing),” ucap Sutijastoto, Senin (12/8).
Nantinya, ada campuran yang berbeda untuk B50 dan B100. Dengan demikian, bisa dibilang tidak 100 persen berisi biodiesel saja.
“Nah ada green diesel lalu minyak sawit mentah diolah jadi seolah-seolah seperti B100. Jadi B100 namanya,” ucap dia.
Saat ini, pihak ESDM masih membuat studi kelayakan (feasibility study) terkait penggunaan biodisel di atas 30 persen. Sutijastoto menyebut baru memulainya bulan ini dan ditargetkan rampung maksimal Desember 2019.
“(Target roadmap) menunggu FS, FS itu paling tiga sampai empat bulan,” imbuhnya.
Saat ini, pemerintah sedang melakukan uji coba untuk B30 hingga September 2019. Bila sesuai rencana, program itu ditargetkan dapat diimplementasikan pada Januari 2020.
Kemudian, dilanjutkan dengan mandatori B50 pada akhir 2020. Selanjutnya, B100 atau green diesel akan diberlakukan pada 2021. (cnn)
Discussion about this post