Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Ekonomi

LPS Sebut Sektor Properti Penyumbang Utama Kredit Bermasalah

Keuangan Negara IndonesiabyKeuangan Negara Indonesia
2019-11-05
inEkonomi, Nasional
Reading Time: 2 mins read
AA
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]

KeuanganNegara.id– Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan sektor perumahan ataureal estatemenjadi penyumbang rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) terbesar saat ini. Catatan LPS menunjukkan NPL sektorreal estatesebesar 3,7 persen.

Kepala Eksekutif LPS Fauzi Ichsan mengatakan penyumbang terbesar kedua berasal dari sektor konstruksi yang sebesar 3,6 persen dan pertambangan 3,1 persen. Beruntung, kata dia, rata-rata NPL perbankan nasional masih di kisaran 2,6 persen-2,7 persen.

“NPL masih 2,6 persen-2,7 persen. Waktu krisis global 2008 dan resesi global 2009 NPL bahkan lebih tinggi dari itu,” kata Fauzi.

Ia berpendapat ada potensi kenaikan NPL hingga akhir 2019. Hanya saja, Fauzi tak menyebut posisi NPL pada Desember mendatang. Hal yang pasti, potensi kenaikannya terbilang tipis karena pertumbuhan ekonomi diramal stabil pada 2020.

“Ada (kemungkinan NPL naik). Tapi dengan pertumbuhan ekonomi yang relatif aman, ancaman NPL naik tajam itu relatif kecil,” ungkap Fauzi.

Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), NPL perbankan nasional per September 2019 sebesar 2,66 persen. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso sebelumnya memproyeksi NPL pada 2019 berada di kisaran 2,6 persen.

Jika itu benar terjadi, artinya ada kenaikan NPL dari posisi akhir 2018 lalu yang sebesar 2,37 persen. Namun, ia yakin kenaikan itu hanya bersifat sementara.

Secara terpisah, Wakil Ketua Umum Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) La Ode Saiful Akbar mengakui NPL dari sektor konstruksi memang cukup tinggi. Ini terjadi karena perusahaan konstruksi swasta seringkali hanya menjadi subkontraktor proyek infrastruktur.

“Ada satu masalah yang jadi fundamental di konstruksi, masalahnya adalah pekerjaan konstruksi itu dikuasai Badan Usaha Milik Negara (BUMN),” kata La Ode.

Terlebih, BUMN memiliki sejumlah anak dan cucu usaha yang biasanya turut dilibatkan dalam mengerjakan proyek infrastruktur. Dengan begitu, lahan bagi swasta pun semakin kecil.

“Tiga bulan ini NPL kami meningkat,” pungkas dia. (cnn)

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
Previous Post

Sisa Dua Bulan, Setoran Bea Cukai Baru 76 Persen dari Target

Next Post

Sri Mulyani Sebut Setoran Pajak Melemah di Kuartal III 2019

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

Sri Mulyani Sebut Setoran Pajak Melemah di Kuartal III 2019

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In