KeuanganNegara.Id – Komisi XI DPR dapat menerima penjelasan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengenai capaian Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2019 sampai tanggal 31 Mei 2019.
Menkeu menjelaskan lebih rinci bahwa per kuartal I, pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 5,07%. Untuk kuartal II, proyeksi pertumbuhan perekonomian antara 5,02% sampai 5,13%, lebih rendah dari realisasi Kuartal II tahun 2018 sebesar 5,27%.
Oleh karena itu, Menkeu melakukan koreksi terhadap perkiraan pertumbuhan ekonomi 2019 yang semula dari 5,3% menjadi 5,2%. Sementara itu, economic outlook 2019 adalah 5,2%, atau lebih rendah sekitar 0,1% dari APBN atau #UangKita.
Terkait nilai tukar rupiah end of period atau sampai akhir Mei 2019 adalah rata-rata Rp14.270 per dolar Amerika Serikat (AS). Sedangkan year to date atau secara keseluruhan, nilai tukar rupiah berhasil menguat pada angka Rp14.250 per dolar AS dari asumsi makro yaitu Rp15.000.
Selanjutnya, harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) yang diasumsikan USD70/barrel, pada kuartal I terealisasi USD60,48/barrel dan end of period adalah USD68,07/barrel serta year to date adalah USD63,57/barrel. Perkiraan minyak mentah ini ditargetkan 775 barrel per hari (bph) namun masih terealisasi sebanyak 763 bph. Sampai akhir tahun 2019, lifting minyak mentah adalah 736 bph.
“Kita memperkirakan harga minyak dunia sampai akhir tahun Semester II tahun 2019 akan membaik dimana kondisi perekonomian dunia yang lebih soft. Kita mendengar adanya persetujuan antara Rusia dan Saudi Arabia untuk tetap mengendalikan produksi OPEC sampai akhir tahun,” tegas Menkeu di Ruang Rapat Kerja Komisi XI, Selasa (02/07).
Untuk realisasi lifting gas tahun ini lebih rendah dibandingkan asumsi yaitu sebanyak 1,027 juta barrel/hari dari 1,25 juta barrel/hari.
Di sisi lain, penerimaan APBN per 31 Mei 2019 adalah Rp728,5 triliun atau 33,6% dari total pendapatan negara tahun ini. Penerimaan ini tumbuh 6,2% dari tahun lalu di periode yang sama per 31 Mei 2018 adalah Rp686 triliun.
Untuk realisasi anggaran, belanja negara pada end of period adalah Rp855,9 triliun atau 34,8% dari total belanja negara tahun ini atau tumbuh 9,8%. Belanja ini meliputi Belanja Pemerintah Pusat yaitu Kementerian/Lembaga (K/L) dan non K/L, dan Belanja Pemerintah Daerah meliputi Transfer Daerah dan Transfer Daerah yang bukan Dana Desa.
“Dengan Produk Domestik Bruto (PDB) Triwulan II nilai investasi sebesar 5,7%, kita optimistis pertumbuhan ekonomi kita akan semakin membaik,”(kemenkeu)
Discussion about this post