Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Perbankan Respons Permintaan Jokowi Soal Penurunan Suku Bunga

Keuangan Negara Indonesia by Keuangan Negara Indonesia
2019-11-07
in Ekonomi, Nasional
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]

KeuanganNegara.id- Kalangan perbankan merespons permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menurunkan suku bunga kredit.

Sebelumnya, Jokowi meminta suku bunga kredit turun lantaran Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan sebesar 100 basis poin (bps) dalam empat tahapan sejak awal tahun. Selain itu, bank sentral negara lain juga  telah menurunkan suku bunga kredit.

“BI rate sudah turun, bank-nya belum. Ini saya tunggu,” kata Jokowi beberapa waktu lalu.

Menanggapi permintaan kepala negara, Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Ario Bimo mengatakan pihaknya masih mengkaji tingginya biaya dana (cost of fund) seiring ketatnya likuiditas sebelum memangkas suku bunga kredit.

Karena likuiditas ketat, ia mengaku tak bisa memprediksi waktu transmisi yang dibutuhkan bank untuk menyesuaikan suku bunga kredit terhadap penurunan suku bunga acuan.”Yang penting cost of fund-nya turun, baru berani turun (suku bunga). Kalau cost of fund belum turun ya tidak berani. Nanti kalau kami semakin kecil (pendapatan dan laba) dimarahi investor,” katanya, Rabu (6/11).

Saat ini, lanjutnya, tingkat cost of fund BNI di posisi 3,2 persen dan diprediksi tak jauh berbeda dari level tersebut hingga akhir tahun.

Di sisi lain, ia mengaku likuiditas perbankan masih cenderung seret. Saat ini, posisi rasio pinjaman terhadap simpanan (Loan to Deposit Ratio/LDR) BNI sendiri tercatat sebesar 96,6 persen.

Kondisi likuiditas semakin tertekan karena pemerintah juga mengambil porsi likuiditas melalui penerbitan Surat Utang Negara (SUN).

“Jadi benar-benar melihat dari pasarnya sekarang,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan tingkat suku bunga kredit bukan satu-satunya faktor yang menentukan pertumbuhan kredit.

Sebagai perbandingan, lanjutnya, BI telah menaikkan 6 kali suku bunga acuan sebesar total 175 bps dari 4,50 persen menjadi 6,00 persen selama periode Mei-Desember 2018.

“Misalnya, suku bunga turun hari ini, tetapi kami masih punya dana yang tenornya paling cepat satu bulan. Jadi, kami masih punya liabilitas yang jatuh temponya satu bulan ketika suku bunga turun hari ini. Artinya itu masih butuh transmisi dan butuh waktu,” katanya.Akan tetapi, pertumbuhan kredit secara nasional masih tembus dua digit, yakni 12,88 persen. Kondisi ini berbanding terbalik dengan kinerja kredit tahun 2019.

“Sekarang BI sudah turunkan 100 bps, tetapi sampai saat ini pertumbuhan kredit belum capai dua digit. Jadi pertumbuhan kredit bukan hanya karena suku bunga,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Sunarso menuturkan tingkat suku bunga akan mengikuti pasar. Jadi, baginya tak ada alasan bagi perbankan untuk menahan tingkat suku bunga.

Namun demikian, ia bilang bank membutuhkan waktu transmisi untuk menyesuaikan suku bunga kredit.

Namun demikian, ia tidak bisa memberikan waktu transmisi yang dibutuhkan perbankan. Ia hanya menuturkan perbankan pasti akan menyesuaikan bunga kredit.

“Tidak usah dipaksa seperti itu, nanti pasar akan menentukan,” ucapnya.

Di sisi lain, Direktur Keuangan dan Strategi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Panji Irawan mengatakan pihaknya mempertimbangkan persaingan di pasar sebelum menurunkan suku bunga kredit. Bank Mandiri, sambung dia juga mempertimbangkan besaran cost of fund.

“Karena dua-duanya bagian dari industri juga. Jadi dalam kaitan itu pastilah kami respons, tidak mungkin tidak respons,” ucapnya.

Ia mengaku perseroan telah menurunkan bunga kredit di rentang 25-50 bps sejak awal tahun sejalan dengan penurunan bunga acuan bank sentral. Penurunan suku bunga kredit paling besar terjadi di segmen Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan kredit korporasi.  (cnn)

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
Previous Post

Menghitung Kenaikan Tarif Lima Ruas Tol dari Jagorawi hingga Surgem

Next Post

RI Kirim Tim Negosiasi Keringanan Tarif Impor ke AS Desember

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

RI Kirim Tim Negosiasi Keringanan Tarif Impor ke AS Desember

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In