KeuanganNegara.id- Megaproyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang dibangun oleh PT Hutama Karya (Persero) sepanjang lebih dari 2765 KM sudah semakin siap menghubungkan Lampung hingga Aceh. JTTS rencananya akan dibangun sebanyak 24 ruas yang menghubungkan pulau Sumatera dengan delapan ruas tol prioritas, dan selesai 2024.
Ruas ketiga yang menjadi pembuka JTTS dari Bakauheni ke Terbanggi Besar (Bakter) sepanjang 140 KM telah resmi dan beroperasi dengan baik sejak Maret lalu. Saat itu, Tol Bakter berhasil meraih predikat ruas tol dengan total jalan terpanjang di Indonesia.
Oktober ini, Hutama Karya melalui megaproyek JTTS, akan kembali memecahkan rekornya sendiri untuk tol terpanjang di Indonesia.
Adalah Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung atau Tol Terpeka yang akan menyabet predikat ruas tol terpanjang di Indonesia.
Tol Terpeka akan menghubungkan Terbanggi Besar ke Kayu Agung yang nantinya akan tembus hingga ke Palembang. Tol ini selain akan membuka akses darat dari Lampung ke arah Palembang dan sebaliknya, juga mampu merangsang pertumbuhan perekonomian khususnya industri kelapa sawit dan karet yang tersebar di sepanjang jalur Tol Terpeka.
Tol Terpeka dibangun sepanjang lebih dari 185 KM dengan lebar jalur utama sebesar 3.6 M untuk tiap lajur. Terdapat 6 Gerbang Tol (GT) yang dapat diakses dari dan menuju Tol Terpeka yaitu GT Gunung Batin di KM 26, GT Menggala yang ada di KM 43, GT Lambu Kibang di KM 61, GT Way Kenanga di KM 77, GT Simpang Pematang di KM 99, dan terakhir berada di KM 188 adalah GT Kayu Agung.
Dibangun dalam kurun waktu 2 tahun 3 bulan, Tol Terpeka bukan hanya akan menjadi tol dengan ruas jalan terpanjang, namun akan menjadi tol terpanjang dengan durasi pembangunan tercepat di Indonesia.
Tol Terpeka memiliki 17 jembatan, 6 simpang susun, dan 23 underpass yang akan memperlancar aksesibilitas serta perjalanan dari dan menuju ke arah Palembang, Sumatera Selatan.
Sebagai pelengkap faktor keamanan dan keselamatan pengguna jalan, Tol Terpeka pun dilengkapi dengan fasilitas patrol sesuai dengan standar yang berlaku. Terdapat 13 unit mobil patroli, 23 unit mobil derek, 4 unit rescue car, 10 unit patroli jalan raya dari kepolisian, serta 8 unit ambulans.
Tol Terpeka ini rencananya akan menampung volume kendaraan sebanyak lebih dari 6400 kendaraan setiap harinya. Para pengguna jalan bisa beristirahat di 9 rest area yang tersebar di sepanjang Tol Terpeka.
Terdapat 5 rest area di jalur yang mengarah ke Kayu Agung, dan 4 sisanya untuk arah ke Bakauheni. Dalam kondisi lancar dan cuaca cerah, kendaraan yang melintasi Tol Terpeka dapat melaju dengan kecepatan rata-rata 100 KM/jam.
Sesuai dengan rencana pengembangan JTTS, tol Pekanbaru – Dumai akan menjari ruas berikutnya yang segera beroperasi sekaligus menjdi kado indah di penghujung tahun ini. Hutama Karya sebagai pengembang sekaligus pengelola JTTS optimis mampu menyelesaikan megaproyek yang akan menjadi ikon baru Indonesia dalam lima tahun mendatang. (cnn)
Discussion about this post