[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama menaksir wabah Virus Corona berisiko merugikan sektor pariwisata Indonesia hingga US$4 miliar atau sekitar Rp54,6 triliun (asumsi kurs Rp13.650 per dolar AS) dalam setahun.
“Ini bicara kerugian potensi satu tahun ya. Kami kan tidak tahu kapan (wabah Virus Corona) ini kelar, mudah-mudahan ini cepat,” ujar Wishnutama di kantor Kementerian PUPR.
Jika dirinci, sekitar US$2,8 miliar atau sekitar Rp38,2 triliun berasal dari hilangnya pemasukan devisa wisatawan asal China. Ia menerangkan rata-rata kunjungan turis China ke Indonesia mencapai 2 juta kunjungan per tahun dengan rata-rata pengeluaran US$1.400 per kunjungan.
Kendati demikian, ia mengingatkan wabah Virus Corona tidak hanya berdampak pada berkurangnya turis asal China. Namun, wabah virus yang berasal dari Kota Wuhan, China itu juga mempengaruhi keputusan berwisata warga negara lain ke Indonesia.
Ia menyebutkan periode Februari-April biasanya menjadi waktu periode pemesanan liburan musim panas bagi orang barat.
“Pada saat booking period ini ada Virus Corona kan jadi agak ragu ya dan takut. Dampaknya bukan di bulan ini aja walaupun Virus Corona cuma selesai di 3 bulan ini, dampaknya di Juni, Juli, Agustus,” tuturnya.
Sebagai informasi, Kemenhub telah menunda sementara penerbangan dari dan ke seluruh destinasi China. Penundaan berlaku mulai Rabu, 5 Februari 2020 pukul 00.00 WIB, sampai dengan batas waktu yang akan ditentukan kemudian.
Larangan sementara ini juga berlaku bagi bagi maskapai asing yang melakukan penerbangan dari China menuju Indonesia, termasuk penerbangan transit dari China.
Hingga Jumat (7/2) pagi, Virus Corona telah menewaskan 636 orang dan menginfeksi 31.161 orang di seluruh dunia.(cnn)
Discussion about this post