[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id– Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengklaim ada 25 investor asing yang tertarik untuk melihat data minyak dan gas (migas) Indonesia usai pemerintah menerbitkan beleid tentang akses data migas pada Agustus 2019.
“Pembukaan akses data sudah dilakukan, sudah banyak investor yang datang ke Indonesia. Ada yang tertarik, kira-kira sekitar 25 investor datang ke SKK untuk melihat data,” ucap Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Arizon Suardin.
Ia tak menjelaskan secara pasti jumlah investor asing yang tertarik menanamkan dananya di Indonesia dari total pengusaha yang mengajukan melihat data ke SKK Migas. Jaffee bilang pihaknya masih berupaya untuk bisa menyesuaikan keinginan investor dengan potensi yang ada.
“Kami sesuaikan dengan investor, kami jemput bola,” imbuh dia.
Diketahui, pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) Nomor 7 Tahun 2019 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Data Minyak dan Gas Bumi.
Mengutip laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mantan Wakil Menteri Arcandra Tahar mengatakan pembukaan akses data ini sengaja dilakukan guna mengerek investasi di sektor migas. Hal ini bukan hanya dilakukan oleh Indonesia, tapi di Inggris.
“Kita membuka data ini agar investor bisa punya akses data yang lebih. Tidak saja dari sisi mana data itu ada, di mana mengaksesnya, kapan akan digunakan, bolehkah digunakan di luar Indonesia? Inilah yang diatur dengan permen yang satu ini,” papar Arcandra dalam keterangan resmi.
Untuk tahun ini, SKK menargetkan investasi di sektor hulu migas bisa menyentuh US$14,7 miliar. Hanya saja, realisasi hingga kuartal III 2019 baru sebesar US$8,4 miliar.
Sementara itu, capaian investasi sejak 2016 hingga 2018 selalu di bawah target pemerintah. Lihat saja, total investasi hulu migas pada 2016 hanya US$11,6 miliar atau di bawah target yang mencapai US$15,9 miliar.
Kemudian, pada 2017, realisasi investasi hulu migas tercatat US$9,33 miliar atau berkisar 80 persen dari targetnya. Lalu, pada 2018 jumlahnya sebesar US$11,9 miliar atau 83,8 persen dari target US$14,2 miliar. (cnn)
Discussion about this post