Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Nasional

Selain OJK, DPR Juga ‘Gebuk’ BEI Soal Kasus Jiwasraya

Keuangan Negara IndonesiabyKeuangan Negara Indonesia
2020-02-11
inNasional
Reading Time: 2min read
AA
0
Anak Usaha Jiwasraya Berisiko, BUMN Harus Siap Rugi
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KeuanganNegara.id-Komisi XI DPR mencecar direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dengan sederet pertanyaan terkait kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Pertanyaan dilontarkan anggota dewan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP).

Mayoritas anggota Komisi XI mempertanyakan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh bursa sebagai regulator di pasar modal. Anggota Komisi XI Mukhamad Misbakhun, salah satunya, mempersoalkan pengawasan pada saham-saham gocap atau Rp50.

Pasalnya, saham-saham tersebut biasanya digunakan oleh oknum pasar modal untuk mendapatkan keuntungan. Hal serupa juga terjadi di Jiwasraya, di mana instrumen investasi ditempatkan pada saham gocap tersebut.

“Saya ingin tahu seberapa jauh dan dalam efektivitas bursa mengetahui modus yang seperti ini, termasuk KSEI,” tegas Misbakhun di DPR.

Baca juga:   Rilis Kinerja Keuangan Emiten Kuartal III Bakal Kerek IHSG

Sementara, Anggota Komisi XI Hasbi Ansori menilai terdapat sistem harakiri atau bunuh diri yang dilakukan oleh emiten setelah meraup untung di pasar. Menurutnya, hal serupa juga terjadi pada kasus Jiwasraya.

“Setelah listing saham naik sedikit sudah menerima agio dari harga nominal, kemudian dia sengaja menurunkan harga saham. Saya lihat dari beberapa kasus ini ada sistem harakiri. Apa instrumen yang digunakan untuk mengawasi model seperti ini?” tanyanya.

Anggota Komisi XI lainnya, Ramson Siagian, mempertanyakan saham-saham apa saja yang menjadi instrumen investasi Jiwasraya di pasar modal. Ia juga meminta bursa menjelaskan bagaimana saham-saham yang diborong perusahaan asuransi itu nilainya turun.

“Kan ada saham gorengan, artinya ini bisa saja seharusnya tidak naik, tapi dibeli dulu lalu naik dia, itu tolong dijelaskan prosesnya,” ucapnya.

Baca juga:   DPR Minta Stress Test Penurunan Cadangan Devisa Akibat Corona

Para anggota dewan juga sepakat meminta bursa memberikan daftar saham, perusahaan sekuritas, serta manajer investasi yang menangani investasi Jiwasraya. Dengan demikian, mereka dapat melihat dalang dan aliran dana investasi Jiwasraya.

Menjawab pertanyaan tersebut, Direktur Utama BEI Inarno Djayadi menjelaskan bursa telah menerapkan sistem Jakarta Automated Trading System (JATS) dan Securities Markets Automated Research Trading and Surveillance (SMARTS). Semua transaksi perdagangan terekam melalui sistem tersebut.

“Jadi kalau ada kenaikan atau penurunan luar biasa sistem tersebut memberikan alert kepada kami,” paparnya.
Setelah mendapatkan peringatan dari sistem, ia melanjutkan manajemen BEI mengambil langkah terhadap saham emiten. Langkah tersebut meliputi Unusual Market Activity (UMA) dan penghentian sementara perdagangan saham (suspensi).

Sebelumnya, bursa telah melakukan suspensi perdagangan efek lima emiten pada Kamis (23/1). Suspensi itu berkaitan dengan proses pemeriksaan kasus Jiwasraya.

Baca juga:   Kesepakatan Dagang AS-China Dongkrak Penguatan IHSG

Lima emiten yang dimaksud, antara lain PT inti Agri Resources Tbk (IIKP), PT SMR Utama Tbk (SMRU), PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM), PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP), dan PT Hanson International Tbk (MYRX).

Jiwasraya sendiri banyak menempatkan investasi pada aset berisiko di pasar modal. Secara rinci, 22,4 persen dari total aset ditempatkan di saham bervaluasi rendah (undervalue) dan hanya 5 persen ada di saham LQ-45. Kemudian, sebanyak 59,1 persen diinvestasikan di reksa dana saham. (cnn)

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
Previous Post

Ini Pola Baru Penyaluran Dana BOS: Lebih Cepat dan Singkat

Next Post

Sri Mulyani Ubah Penyaluran BOS Jadi Lebih Cepat

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post
Sri Mulyani Tanggapi Usulan Pembubaran OJK

Sri Mulyani Ubah Penyaluran BOS Jadi Lebih Cepat

Discussion about this post

Stay Connected

  • 443 Fans
  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Satuan Kerja

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

‘Roadmap’ E-Commerce Masih Tunggu Aturan Perpajakan Bisnis Start-Up

0
Sandiaga Uno Berharap Natal 2020 Bawa Semangat Bangkitkan Ekonomi

Menparekraf Janji Berdayakan UMKM di Ajang MotoGP Mandalika

0
Sandiaga Uno Berharap Natal 2020 Bawa Semangat Bangkitkan Ekonomi

Menparekraf Janji Berdayakan UMKM di Ajang MotoGP Mandalika

2021-01-16
Wapres Ma’ruf: Meski Dunia Krisis Parah, Ada 2 Kunci Sukses Jalankan Bisnis

Pulihkan Industri Pariwisata, Wapres: Pemerintah Siapkan Basis Data Terpadu bagi UMKM

2021-01-16
Rupiah Dibayangi Virus Corona, Melemah ke Rp14.399

Utang Luar Negeri Indonesia Terus Naik? Ini Faktanya

2021-01-16
Sandiaga Uno Temui Sri Mulyani, Ini yang Dibahas

Antara Dino Patti Djalal, Sandiaga Uno, dan Dendeng Krispi Balado

2021-01-16

Recent News

Sandiaga Uno Berharap Natal 2020 Bawa Semangat Bangkitkan Ekonomi

Menparekraf Janji Berdayakan UMKM di Ajang MotoGP Mandalika

2021-01-16
Wapres Ma’ruf: Meski Dunia Krisis Parah, Ada 2 Kunci Sukses Jalankan Bisnis

Pulihkan Industri Pariwisata, Wapres: Pemerintah Siapkan Basis Data Terpadu bagi UMKM

2021-01-16
Rupiah Dibayangi Virus Corona, Melemah ke Rp14.399

Utang Luar Negeri Indonesia Terus Naik? Ini Faktanya

2021-01-16
Sandiaga Uno Temui Sri Mulyani, Ini yang Dibahas

Antara Dino Patti Djalal, Sandiaga Uno, dan Dendeng Krispi Balado

2021-01-16

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Sign Up

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Follow & Support Us!!

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

true